Bayangan 3

10K 114 0
                                    

  JILID: 7 

"Kalian mengira dengan kepandaian silat yang kamu semua miliki sudah cukup tinggi sehingga jauh jauh datang ke gurun pasir hendak menuntut balas terhadap pihak Isana Kelabang Emas? Tetapi mengapa kalian tidak pikirkan, tindakan orang-orang Isana Kelabang Emas di dalam melakukan sesuatu berhati-hati? Rencana besar ini telah dipersiapkan selama puluhan tahun lamanya. Apakah kalian kira hanya mengandalkan kekuatan kalian bertiga saja, sudah cukup untuk membasmi mereka? Eeeii.... janganlah kamu orang berpikir terlalu enteng!" 

"Hmm! Kaupun jangan mengira Majikan Isana Kelabang Emas sangat luar biasa, kami tidak bakal memandang sebelah matapun terhadap dirinya."
"Lihay atau lemahnya kepandaian silat kami untuk sementara tidak usah dibicarakan dulu, tetapi seharusnya kalian dapat mengerti bukan, daerah gurun pasir seluas ratusan lie masih termasuk di dalam lingkungan kekuasaan Isana Kelabang Emas? Musuh berada di dalam kegelapan dan kalian berada di tempat terang, cukup di dalam persoalan ini saja kalian sudah menderita rugi, apalagi.... heee...."
Belum sempat Dara Berbaju Hijau ini melanjutkan kata-katanya, Tan Kia-beng tertawa dingin tiada hentinya.
"Heee heeeh heee.... kedatanganmu ini kali apakah khusus bertujuan hendak menasehati diriku?" tegurnya.
"Heeei! janganlah kau menaruh kesalah pahaman terhadap maksudku. Aku Gui Ci Cian secara sukarela suka melanggar peraturan perguruan dan menghianati perkumpulan dengan menempuh bahaya datang memberi kabar kepada kalian, kesemuanya ini tidak lain disebabkan dari dasar hatiku timbul suatu perasaan kuatir pokoknya pihak Kelabang Emas tidak segampang apa yang kau pikirkan. Lebih baik kalian cepat-cepatlah kembali ke daerah Tionggoan dan tidak perlu menempuh bahaya lagi."
Tidak menunggu Tan Kia-beng memberi jawaban, kembali sambungnya, "Ini hari kalian dapat meninggalkan Isana Kelabang Emas dalam keadaan hidup hidup tak dapat diingkari karena tenaga Toa Suhengku ci Lan Pak seorang. Ia menyambut kalian dengan menggunakan peraturan Bulim kemudian menghantar kalian pula keluar istana dengan menanggung seluruh tanggung jawab, kalau tidak apakah kau kira kalian bisa meninggalkan Isana Kelabang Emas dalam keadaan hidup-hidup?"
Selesai mendengar perkataan tersebut Tan Kia-beng tak dapat menahan diri lagi, ia menengadah ke atas lalu tertawa terbahak-bahak.
"Haa haa haaa.... maksud hati kalian pada saat inipun tidak bakal meleset persis seperti tindakan kalian tempo dulu menghadapi ayahku, memancing mereka memasuki gua Pek Kut Yu Hun Tong, lalu mengurungnya yang patut ditakuti?"
"Heeei! Kalian semua suka mendengarkan perkataanku atau tidak, hal ini terserah kepadamu sendiri. Pokoknya aku sudah menggunakan seluruh tenagaku untuk mencegah, cuma...."
Sinar matanya perlahan-lahan menyapu sekejap ke arah Si Huan serta Sak Ih, kemudian bungkam diri. 

Si Ciat Hun Kiam Si Huan yang melihat sikap dara tersebut dalam hati segera merasakan sesuatu, sambil menarik tangan Sak Ih buru-buru serunya, "Sak-heng! mengapa kita orang tidak periksa-periksa dulu keadaan di sekeliling tempat ini? kemungkinan sekali dari pihak Isana Kelabang Emas sudah mengirim orang untuk mengawasi gerak-gerik kita" banyak buang waktu lagi ia lantas menarik tangan Sak Ih untuk diajak berlalu. 

Hanya di dalam sekejap saja mereka berdua lenyap dibalik sebuah hutan yang sangat lebat.
Tan Kia-beng yang melihat kedua orang kawannya berlalu, untuk sesaat ia dibuat bingung dan tidak mengerti apa maksud tujuan mereka, tak terasa lagi pemuda tersebut rada dibuat tertegun.
Sebaliknya Gui Ci Cian sangat jelas bila mereka berdua sengaja sedang menghindar agar mereka berdua dapat berbicara lebih mendalam lagi.
Menanti kedua bayangan orang pemuda itu sudah lenyap dari pandangan dara tersebut segera menggerakkan badannya melayang kesisi tubuh Tan Kia-beng.
"Heei....! apa yang aku katakan semuanya adalah kata-kata yang sungguh-sungguh" ujarnya sembari menghela napas panjang. "Kekuatan Isana Kelabang Emas tak mungkin bisa kalian basmi dengan mengandalkan kekuatan beberapa orang saja, apalagi pada beberapa hari ini suhuku tidak berada dalam istana, lebih baik cepat-cepatlah kalian kembali ke daerah Tionggoan."
"Dia sudah pergi kemana?"
"Dengan memimpin seluruh kekuatan yang ada ia berangkat ke daerah Tionggoan"
"Apa rencananya?"
"Perkataanku tadi sudah cukup membocorkan rahasia perguruanku, aku tidak dapat memberi penjelasan lebih lanjut!"
"Lalu yang tinggal di dalam Isana Kelabang Emas tinggal kalian suheng-moay berdua?"
"Boleh dikata memang begitu, dikarenakan persoalanmu aku serta Toa Suheng mulai dicurigai oleh suhu, oleh sebab itu ia sudah melarang kami untuk ikut berangkat ke daerah Tionggoan."
"Kau harus tahu kekuatan dari Isana Kelabang Emas sangat besar dan tak boleh kalian pandang enteng. Walaupun jelas Toa Suhengku yang pegang tampuk kekuasaan padahal menghadapi banyak urusan ia tak dapat mengambil keputusan sendiri. Inilah alasannya mengapa aku suruh kalian cepat-cepatlah meninggalkan Gurun Pasir." 

Misteri Bayangan Setan (Khu Lung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang