Mata kecoklatan milik Joyz tak berkedip sedikit pun, melihat pemandangan yang tak jauh dari hadapannya. Nafasnya seakan tercekat di tenggorokannya, jantungnya seakan berhenti berdetak, dan darahnya seakan mendidih.
" Lepas.....kan...aku...." Rintih gadis itu, meski tenaga yang dikeluarkannya tidak seberapa untuk menghentikan aksi sang pria yang kini mendekapnya dengan erat dan mendorong tubuhnya, hingga merapat ke dinding. Gadis itu masih tetap berontak dan memohon agar sang pria menghentikan aksinya.
" Kenapa? Bukannya kamu adalah kekasihku?! Ini adalah hal yang wajar. " Ucap pria itu dengan senyum liciknya. Sebelah tangan pria itu, bahkan sudah mulai menjelajah ke dalam gaun gadis itu.
" Kumohon....hentikan, Chris..." Ronta sang gadis.
Tepat sebelum tangan Chris menjelajahi tubuh gadis itu dengan lebih dalam lagi, sebuah tangan kekar menarik tubuh Chris ke belakang dengan kasar.
Buaghh...
Lalu, sebuah pukulan telak menghantam pipi sebelah kanan Chris hingga membiru. Chris berusaha berdiri, meski sesekali dia meringis kesakitan dan memegang pipinya.
" Siapa kau beraninya memukulku?! " Serunya dengan emosi yang meluap-luap.
Joyz melepas kacamata hitamnya, tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Chris. Dia lebih memilih diam dengan mengatupkan mulutnya, sebelum akhirnya dia menatap wajah Chris dengan tatapan membunuh. Chris menggelengkan kepalanya, seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
" Mr. Loyard?! " Tanya Chris tak percaya.
" Ya. Apa kau terkejut dengan kehadiranku? " Tanya Joyz dengan nada dinginnya.
" Kenapa...anda bisa ada disini? " Tanya Chris dengan nyali ciutnya.
Dengan masih mengatupkan mulut, Joyz berjalan menghampiri Chris yang berjalan mundur. Meski begitu, Chris tidak bisa mengelak ketika Joyz kembali melayangkan pukulan diwajahnya.
Buagh...buagh...
Seakan tidak kenal lelah dan ampun, Joyz masih melayangkan pukulannya pada Chris yang kini sudah tidak lagi berdaya. Emosinya semakin meluap seiring dengan banyaknya pukulan yang dia daratkan pada wajah Chris.
" Aku akan membunuhmu, brengsek! Aku pasti akan membunuhmu!! " Umpat Joyz dalam hati. Wajah tampannya kini terlihat bagai seorang malaikat pencabut nyawa yang siap mengambil nyawa Chris kapan saja.
" Hentikan, Joyz! " Seru Jack yang baru saja datang dan sangat terkejut dengan keadaan yang terjadi, lalu dengan segera dia berusaha menghentikan aksi brutal yang dilakukan oleh sahabatnya itu.
Joyz yang biasa bersikap dingin dan hampir tidak pernah menunjukkan emosinya, kini tampak seperti orang gila yang kehabisan obat penenang. " Kubilang hentikan, Joyz! Kau bisa membunuhnya!! " Jack kembali berseru dan dengan sekali hentakan dia memisahkan Joyz dari tubuh Chris yang kini tergeletak tak berdaya dengan wajah yang bersimbah darah.
" Kenapa kau hentikan aku?! Kau tidak lihat, apa yang sudah bajingan itu lakukan pada Flau?! " Tanya Joyz dengan penuh amarah. Joyz bahkan masih mengepalkan tangannya yang dipenuhi darah, bersiap menghabisi Chris lagi.
Seakan tersadar, Jack segera melihat kondisi Flau. Mata hazel milik Jack pun sontak melebar melihat kondisi Flau yang sangat berantakan. Gaunnya sobek dan lusuh. Dan jika dilihat sekilas, Flau memang nampak sangat syok, terutama dengan tatapan matanya yang kosong.
Belum sempat Jack ingin menghampiri Flau yang hanya terduduk dengan tatapan kosong, Joyz telah lebih dulu menghampiri gadis itu dan memberikan mantel yang dipakainya untuk menutupi tubuh Flau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle In My Love
RomancePemilik perusahaan real estate terbesar di New York, itulah Joyz Loyard. Pria sempurna yang berumur 20 tahun dengan segala kepamorannya yang dikenal hampir ke segala penjuru dunia. " Aku tidak mengenal cinta dan aku tidak butuh cinta. Yang aku butuh...