Extra Bab

11.2K 373 5
                                    

" Flau...!! Please, don't joke like this!! " Seru Joyz yang kini menggenggam erat sebuah pilar yang terbuat dari kayu kokoh.

Melihat seruan kekasihnya itu, Flau malah tertawa keras bersama Jack dan juga Bella yang ikut menyaksikan bagaimana ketakutannya Joyz berdiri di sebuah tebing hanya untuk bermain wahana flying fox.

" Kalau aku tahu akhirnya akan seperti ini, aku tidak akan mengajak mereka berlibur kemari!! " Rutuk Joyz dengan kesal di dalam hatinya.

" Ayolah Joyz, hanya sekali ini saja! Aku yakin kamu akan senang!! " Seru Flau penuh semangat.

" Senang darimananya, Flau?! This is so crazy!! Terlalu tinggi!! Aku tidak mau!! " Tolak Joyz yang berniat akan turun, meski dengan kedua kakinya yang sedikit gemetar menuju helikopter pribadinya.

Wajah cantik Flau yang semula begitu gembira, sontak berubah cemberut, begitu melihat Joyz pergi menuju helikopter.

" Kalau kamu tidak mau mencobanya, aku akan lompat! " Ancam Flau yang kontan membuat Joyz menghentikan langkah kakinya.

Sedangkan Jack dan Bella yang mendengar seruan Flau, sontak terkejut dengan mulut terbuka.

" Lompat?! Lompat kemana? " Tanya Joyz yang kini berbalik dengan dahi berkerut.

Flau sontak berubah bingung, begitu mendengar pertanyaan yang terlontar dari Joyz. Karena sejujurnya, Flau hanya asal mengucap tanpa tahu resikonya.

" Emmmm...te..tentu saja di...dibawah!! " Jawab Flau gugup dengan sebelah tangan yang menunjuk jurang.

Joyz yang mengikuti arah tangan Flau yang menunjuk jurang, sontak terkejut. " What?!! " Serunya dengan kedua mata kecoklatannya yang terbelalak laget, bagaimana tidak, kekasih yang sangat dicintainya malah berniat bunuh diri hanya karena dia tidak mau mencoba flying fox?! Tentu saja tidak akan Joyz biarkan itu terjadi. " Oke! Wait me in there, Flau!! I'm coming!! "

Usai mengatakan itu, Joyz dengan segera meminta petugas yang berada disampingnya untuk segera memasang pengaman ditubuhnya.

" Hurry up!! " Desak Joyz dengan kesal, karena petugas itu nampak begitu lambat hanya untuk memasang pengaman.

" Dia...benar-benar melakukannya... " Bisik Bella tepat disamping Jack.

Jack hanya mengangguk mendengar bisikan Bella, sedangkan kedua mata hazelnya nampak melihat sosok Joyz yang kini meluncur dengan cepat ke arah mereka. Dan bisa dipastikan, kalau sahabatnya itu sedang menahan emosi akibat ucapan berani Flau.

" Sepertinya...kamu harus bersiap-siap untuk memerima kemarahan Joyz, Flau. " Bisik Jack yang berusaha memperingatkan Flau.

Flau yang mendengar peringatan Jack, malah berubah syok dan pucat seketika, begitu melihat wajah Joyz yang kini nampak memerah dengan rahang yang terkatup keras.

Merasakan tanda bahaya, Flau dengan cepat berbalik dan berniat turun dari bukit saat itu juga, sebelum Joyz telah sepenuhnya mendarat. Namun, secepat apapun langkah Flau, langkah Joyz pasti lebih cepat dari langkahnya.

Melihat gadisnya yang berniat kabur darinya, setelah membuat emosinya meluap begitu saja, Joyz segera menahan lengan Flau dan menariknya, hingga tubuh Flau berbalik dan membentur dada bidangnya.

" Katakan padaku, bahwa itu hanya candaanmu saja, Flau. " Ucap Joyz dengan sorot matanya yang begitu tajam, hingga membuat Flau bergidik takut dan menyesali perkataannya tadi.

" Te..tentu saja aku hanya bercanda...Joyz.. " Jawab Flau dengan pelan.

" Begitukah?! Tapi, bercandamu kali ini sungguh tidak lucu, Flau!! Aku benar-benar takut kehilanganmu!! " Seru Joyz yang meluapkan emosinya begitu saja.

" Tenanglah, Joyz. Jangan buat hari ulang tahunmu ini menjadi hari yang menyialkan. " Ucap Jack yang berusaha menenangkan emosi Joyz.

" Diam, Jack! Kau tidak perlu ikut campur! " Balas Joyz yang sontak membuat Jack mundur beberapa langkah dan memilih untuk bungkam bersama dengan Bella.

Wajah cantik Flau semakin pucat, begitu melihat Jack dan Bella yang tidak akan mungkin menolongnya untuk menghadapi kemarahan Joyz kali ini.

" A...apa kamu marah? " Tanya Flau dengan ragu, karena tanpa bertanya pun, dia tahu kalau Joyz memang sedang marah padanya.

" Ya. " Jawab Joyz singkat, tanpa mau melepaskan genggamannya pada lengan Flau.

" Sorry, Joyz. Aku tidak bermaksud membuatmu marah....aku...aku hanya bercanda.... "

" Aku tahu, tapi kali ini kamu terlalu berlebihan, Flau! Aku tidak bisa hidup tanpamu, tapi kamu...kamu dengan mudahnya bilang kalau kamu mau melompat ke jurang sialan itu?! "

" Maaf...aku benar-benar minta maaf, Joyz...aku...aku akan melakukan apa saja asal kamu mau memaafkanku. " Ucap Flau dengan nada menyesalnya.

" Benarkah? " Tanpa disangka, Joyz malah berubah antusias usai mendengar ucapan gadisnya itu. Sedangkan Flau yang mendengar pertanyaan Joyz malah mengerutkan dahinya dengan bingung. " Benarkah, kamu mau melakukan apa saja? " Tanya Joyz lagi.

" Ya, Joyz. "

" Kalau begitu menikahlah denganku. " Ucap Joyz dengan nada seriusnya.

" Hah!! " Seru Jack dan Bella bersamaan, sedangkan Flau hanya bisa terdiam tanpa suara.

Joyz yang melihat reaksi mematung Flau hanya bisa terkekeh, sebelum dia berlutut dan mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna hitam yang berisi sebuah cincin berlian dari balik saku jaketnya.

" Dihari yang spesial ini, aku ingin kamu menjadi gadis yang paling spesial di dalam hidupku. Flaurestya Housten, maukah kamu menjadi pendamping hidupku untuk selama-lamanya, hingga maut memisahkan kita? " Tanya Joyz dengan senyum menawannya.

Joyz melamarnya?!

Flau yang masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya, sontak menggeleng-gelengkan kepala. " Katakan padaku, kalau ini hanya mimpi...." Ucapnya pelan dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

" This is not dream, baby. I'm serious and this is real. " Balas Joyz sama pelannya dan dia tahu bahwa Flau mengerti keseriusannya. " Will you marry me? " Ulang Joyz, kali ini dengan nada maskulinnya.

" Yes, I do. " Jawab Flau mantap menerima lamaran Joyz.

Detik itu, Joyz tersenyum penuh kebahagiaan dan memakaikan cincin berlian itu di jari manis Flau, lalu menciumnya dengan lembut, hingga membuat Flau merona malu.

" Thank you, Flau. " Ucap Joyz yang kini memeluk tubuh Flau dan sesekali mencium puncak kepala gadisnya itu penuh sayang.

Flau yang tidak lagi dapat menahan gejolak kebahagiaannya, akhirnya menangis haru di dalam pelukan hangat Joyz. Jack dan Bella yang turut menyaksikan moment itu, hanya bisa tersenyum senang dan ikut berbahagia.

" Aku berjanji akan selalu membahagiakanmu, my Flau...." Bisik Joyz tepat disamping gadisnya.

Hari itu, tepat ketika Joyz Loyard berumur 23 tahun, sang pembisnis muda itu telah memutuskan untuk menyerahkan hati, jiwa, dan raganya hanya untuk sang kekasih, Flaurestya Housten. Tidak ada yang mengira, bahwa seorang Joyz Loyard yang awalnya bagai seseorang yang tak tergapai, kini dengan mudahnya jatuh bertekuk lutut di hadapan seorang gadis bernama Flau.

Bukankah cinta itu sungguh indah? Cinta dapat mencairkan sebuah hati yang awalnya membeku. Cinta dapat mengubah kehidupan seseorang. Dan cinta itu juga yang membuat keduanya hidup bahagia untuk selama-lamanya.

____


#this is a last chapter, so happy reading guys!!
#Tp author tdk akn mnutup kemungkinan untuk mmbuat sekuel dri Jack, Bella, n Paul. Jadi, klo klian pngin sekuel slh stu dr mrka, tnggal request aj kok dn untuk request terbnyk mka akn author buat crtany 😄
#jgn lpa buat vommentnya loh...!! 😊

Miracle In My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang