Joyz menghentikan laju mobil sport hitamnya tepat di depan pintu utama rumah mewahnya untuk menjemput Bella yang memang telah tinggal bersamanya akhir-akhir ini.
Dengan gerakan santainya, Joyz menekan klakson mobilnya beberapa kali. Tanpa menunggu lama, sosok Bella yang kini mengenakan dress mini selututnya yang berwarna violet, nampak keluar dari balik pintu besar rumah mewah Joyz dengan senyum cerah yang menghiasi wajah manisnya.
" Apa kamu sudah menunggu lama, Joyz? " Tanya Bella, begitu dia masuk dan duduk tepat di samping Joyz.
" Tidak. Omong-omong, kamu terlihat manis malam ini, Bella. " Puji Joyz dengan senyum miringnya yang menggoda.
Rona merah sontak terukir dengan jelas di kedua pipi Bella, ketika mendengar pujian yang terlontar dari mulut Joyz. " Terima kasih, Joyz. "
" Your welcome. " Balas Joyz yang masih tersenyum miring, sebelum mulai melajukan mobil sportnya lagi, menembus jalanan kota New York yang tampak semakin ramai.
" Aku ingin pergi ke restoran Prancis, Joyz. Kamu tidak keberatan, bukan? " Tanya Bella disela-sela perjalanan.
" Tentu saja aku tidak keberatan, Bella. "
Bibir ranum Bella kini nampak tersenyum senang, ketika mendengar balasan Joyz. Dia senang, sangat senang, karena kini Joyz tidak pernah mengacuhkan dirinya lagi.
_____
Sekitar 25 menit perjalanan, akhirnya Joyz dan Bella sampai di sebuah restoran Prancis yang nampak mewah.
Jemari lentik Bella, segera menggandeng lengan kekar Joyz yang sedang berjalan disisinya dengan mesra, membuat beberapa pasang mata yang melirik mereka nampak begitu iri. Melihat itu semua, Bella semakin senang, dia merasa bahwa dia adalah gadis paling beruntung sedunia, karena bisa bersanding dengan Joyz.
Begitu melihat kedatangan tamu VVIPnya, sang manajer restoran itu langsung menyambut kedatangan Joyz dan Bella dengan sangat sopan.
" Selamat malam dan selamat datang di restoran kami, tuan dan nyonya. " Sambut manajer restoran itu.
" Aku ingin duduk di tempat yang tidak terlalu ramai. " Ucap Joyz dengan nada khasnya. Dingin dan angkuh.
" Tentu tuan. Silahkan ke arah sini. " Balas manajer restoran itu dengan senyum ramah dan menunjukkan tempat yang diinginkan oleh Joyz.
Kini Joyz dan Bella duduk ditempat yang tidak terlalu ramai, karena memang banyak para pengunjung restoran ini yang lebih memilih untuk duduk di luar ruangan dengan pemandangan yang indah, tidak seperti Joyz yang lebih memilih tempat di dalam ruangan seperti sekarang ini.
" Khusus malam ini, kami memiliki menu....."
" Kalau begitu aku pesan itu saja. " Potong Joyz cepat.
" Ah....baiklah. Akan segera kami hidangkan, mohon tunggu sebentar. " Balas sang manajer masih dengan senyum ramahnya.
" Kenapa kamu memotongnya begitu saja, Joyz? Aku kan belum tahu menu apa yang spesial hari ini. " Oceh Bella dengan bibir yang cemberut.
" Aku lelah jika harus mendengarkan ocehan mereka tentang menu ini dan itu, Bella. Percaya saja padaku, aku yakin mereka akan menghidangkan yang terbaik. "
" Baiklah. Emm....Joyz? "
" Ya? Ada apa? "
" Aku ingin ke toilet sebentar. "
" Ya, pergilah. "
Tidak beberapa lama, usai kepergian Bella, kini mata kecoklatan Joyz menangkap sosok yang begitu dia benci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle In My Love
RomancePemilik perusahaan real estate terbesar di New York, itulah Joyz Loyard. Pria sempurna yang berumur 20 tahun dengan segala kepamorannya yang dikenal hampir ke segala penjuru dunia. " Aku tidak mengenal cinta dan aku tidak butuh cinta. Yang aku butuh...