Ch. 4 ( Berubah )

4 0 0
                                    


Di dunia ini, satu-satunya hal yang konstan adalah perubahan. Aku pikir perubahan tidak akan terjadi pada hubungan antara dua remaja bersifat kekanakan seperti kami. Sejak peristiwa tak terlupakan itu, Ren benar-benar ingin membalas dendam padaku. Bukan dengan kejahatan, aku tahu dia membalaskan dendamnya dengan tidak mau terlihat sebagai sosok adik kecil manis lagi di mataku.

Dia berhasil, kini sosoknya mulai terlihat menakutkan meskipun itu hanya bagi diriku saja. Jika kepada orang lain, dia benar-benar sosok yang begitu baik hati dan ramah. Semua orang senang berteman dengannya. Bahkan karena dia terlalu baik, ada beberapa orang teman sampai mengatakan dia mudah dibodohi. Walaupun aku selalu kesal pada Ren, tapi aku tidak suka jika Ren dimanfaatkan karena kebaikannya.

Bersamaan dengan perubahan Ren, tugas kelompok mulai semakin banyak. Ujian semester genap akan diadakan kurang lebih satu bulan dari sekarang. Aku semakin sibuk dan mulai melupakan hobiku, mengganggu Ren. Lagipula sepertinya sekarang pemuda itu cukup menyeramkan untuk dijahili seperti dulu. Astaga, sudah berapa kali aku mengatakan hal ini. Jujur saja, Ren memang berubah.

Ada beberapa perubahan lain yang belum aku ceritakan mengenai Ren. Dia yang dulunya selalu marah jika aku terlalu dekat duduknya dengan dia, sekarang malah membuatku kesal karena membuatku kesempitan karena posisinya yang terlalu dekat. Dia yang dulunya selalu memukul lengan atasku dengan kepalan tangannya (meskipun tidak begitu kuat tapi itu sakit) jika aku katai pendek, kini tidak pernah lagi begitu. Dia yang dulunya marah jika aku perhatikan ketika sedang menggambar di halaman belakang bukunya, kini bersikap biasa saja dan tak pernah berkomentar apapun. Mungkin dia lelah menanggapiku.

Aku masih asyik membaca buku ku sambil sesekali melirik tulisan tangan Ren yang begitu kecil namun rapat dan rapi saat Viona menepuk bahuku dan mengajakku berbicara. Jangan tanyakan mengapa kami punya banyak sekali waktu untuk berbicara dengan teman di kelas. Karena system pembelajaran berkelompok, guru-guru jadi mempercayakan semuanya kepada siswa. Terkadang guru-guru juga bisa memanfaatkan alasan ini jika sedang tidak bisa atau tidak ingin masuk ke dalam kelas.

"Eh, SHINee punya lagu baru kan ? Judulnya Sherlock kalau gak salah."

"Iya, kau benar. Oh aku lupa, aku punya sesuatu yang ingin aku tunjukkan untukmu."

Aku mengeluarkan sebuah buku berwarna pink dengan sampul bergambar boneka beruang dan menyerahkannya pada Viona. "Ini buku yang isinya mengenai Kpop Idol yang kita suka. Nanti suatu saat waktu kita sudah tua, kita bisa ingat kembali kalau kita pernah jadi penggemar mereka."

Sepertinya Viona tertarik membaca buku yang sudah ku buat itu. Buku itu isinya adalah gambar setiap grup idol Korea yang aku suka bersama dengan keterangan mengenai mereka. Semua gambarnya aku cari sendiri di google kemudian aku print sendiri dan aku gunting tempel sendiri. Keterangan juga aku tulis sendiri sesuai opini ku. Tiba-tiba teman-teman ku yang lainnya juga ikut melihat buku itu, termasuk beberapa anggota geng yang selalu kita ceritakan. Aku yakin mereka hanya menahan perasaan mereka agar tidak menyukai Korean Star atau malah sudah suka tapi pura-pura tidak suka. Entahlah.

"Aku tahu apa grup yang paling kau suka." Zidane memetik jarinya tepat di depan wajahku.

"Apa ?"

"Untuk saat ini pasti 2PM kan ?"

"Iyalah, siapa yang tidak tahu coba, apalagi kita sekelompok. Di mejamu tertulis 2PM, di facebook mu tertulis banyak hal tentang 2PM kalau tidak tentang SHINee, dan secara tidak sadar sudah berapa ribu kali kau ucapkan mengenai 2PM di depan kami. Mungkin Ren sudah terlalu sering merasa pusing karena mendengarmu membicarakan itu."

Mendengar kalimat-kalimat yang keluar dari mulut Zidane, aku hanya tertawa kemudian menoleh pada Ren yang mengangguk setuju. Lelaki itu mengangkat salah satu alisnya dan tersenyum miring. "2PM itu semua anggotanya adalah kakak ku." Ucapnya percaya diri. Lantas saja Viona dan aku tertawa keras akibat perkataan itu.

The Little Sweetest Candy : Our Hatelove Story ( BASED ON TRUE STORY )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang