Chapter 13 ( Dekat Tapi Jauh )

2 1 0
                                    


Tidak terasa, sekarang aku telah duduk di bangku kelas sebelas. Mungkin tak jauh-jauh dari keadaan sebelumnya, hubunganku dengan Ren tidak memiliki kemajuan yang berarti sampai saat ini. Kami masih merupakan dua orang yang berpura-pura tidak mengenal satu sama lain.

Hari ini, banyak sekali murid baru di sekolah kami. Adik kelas yang akan melaksanakan masa orientasi dalam keadaan langit yang terik dan kebanyakan pasti berpuasa. Sebagai kakak kelas yang pastinya senang karena bisa melihat adik-adik baru kami merasakan lelah dan menyebalkannya masa orientasi, aku pun ikut bersama teman-temanku meneliti siapa yang bisa dikagumi dari begitu banyaknya adik kelas kami yang laki-laki. Aku yang tak biasanya tertarik dalam hal seperti ini membuat teman-temanku keheranan.

Padahal aku hanya ingin mencari pengalih perhatianku dari Ren. Hingga akhirnya ada seorang adik kelas yang membuat kami, para kakak kelas, heboh. Namanya Reza. Di awal-awal dia memasuki sekolah ini, kulitnya bisa dibilang putih dan wajahnya termasuk imut. Kelihatannya baik hati dan pintar. Hal itu pun tiba-tiba membuatku tertarik. Oh ya, sebenarnya meskipun aku adalah kakak kelas, banyak sekali adik kelas ku yang usianya diatasku. Lebih tepatnya, aku lebih cocok jadi adik kelas mereka. Haha.

Karena sedang heboh-hebohnya, aku dan Viona yang terkadang sering disuruh oleh guru untuk melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan kegiatan organisasi atau masalah sekolah lainnya, sering memanggilnya untuk ikut dalam bagian kami, seperti upacara atau acara-acara lainnya. Setelah memanggilnya, kami akan langsung berlari ke kelas sambil tersenyum-senyum kemudian tidak lagi mendengarkan pelajaran yang disampaikan guru. Itu adalah pertama kalinya bagiku dan Viona benar-benar mengagumi seorang adik kelas secara diam-diam.

Fernand sering menanyaiku perihal siapa lelaki yang aku sukai. Awalnya aku memang tidak bisa menjawab dengan blak-blakan. Akhirnya, aku menjawab itu dengan nama Reza. Berapa kali aku menyampaikan kepada Fernand kalau Reza adalah lelaki yang menawan hatiku. Entah mengapa Fernand tidak mengenal lelaki itu hingga suatu hari Reza berjalan di tengah lapangan sekolah bersama seorang temannya. Suara teriakan kagum meluncur dari mulut para siswi perempuan di sekolah kami ini.

Saat itu pula aku akan pergi ke kantin dan melewati Fernand. Kebetulan disana juga ada Ren yang duduk dengan gaya cool-nya. Dengan sedikit keras aku berkata kepada Fernand, "Ituloh yang aku bilang ke kau. Ganteng kan ?" kemudian aku melirik sebentar kepada Ren. Ekspresi lelaki itu tidak berubah sama sekali, bahkan ia seolah menganggapku hantu yang tidak pernah terlihat olehnya. Dengan langkah cepat, aku bersama Viona pergi dari sana untuk segera ke kantin.

Lama kelamaan, aku dan Viona merasa bosan juga mengagumi Reza. Kami akhirnya sadar kalau lelaki itu bukanlah sosok yang sangat indah seperti yang kami bayangkan. Dia itu termasuk murid yang tidak terlalu pintar dan sudah pernah berpacaran sebelumnya. Status facebook-nya juga terkadang agak membuatku pusing. Kulitnya yang putih pun luntur dan dia tidak semanis dulu lagi. Akhirnya, aku dan Viona memutuskan untuk berhenti mengagumi Reza.

Bagaimanapun, tetap saja Ren takkan bisa digantikan oleh siapapun di hatiku.

.

.

Suasana kelas sebelas memang sangat berbeda dengan kelas sepuluh. Di saat-saat awal memasuki kelas ini, aku mencoba untuk dekat dengan teman-teman baruku. Meski tidak semua, setidaknya aku bisa lebih akrab dengan mereka dalam waktu beberapa hari. Ah iya, aku akhirnya bisa kembali sekelas dengan Viona di tahun ini. Juga sekelas dengan Novita dan beberapa teman lama ku lainnya. Aku duduk di bangku kelas 11 IPA-B.

Berbeda dengan Tya, dia duduk di kelas 11 IPA-C. Kadang aku merasa sedih menyadari bahwa aku tak bisa sekelas dengan Tya bahkan dari masa SMP. Tapi ada hal yang lebih membuatku sedih lagi. Ren, yang aku harapkan bisa berada di kelas yang sama denganku ternyata malah sekelas dengan Tya. Ia juga berada di kelas yang sama dengan Nana. Untungnya, masih ada Aiy dan Tya yang bisa menceritakan tentang Ren kepadaku. Kami masih berada di jurusan yang sama dan kelas kami hanya dipisahkan oleh sebuah tembok, ini bahkan lebih baik daripada tahun lalu. Jarak kami setidaknya tidak sejauh dulu.

The Little Sweetest Candy : Our Hatelove Story ( BASED ON TRUE STORY )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang