you again

37 4 0
                                    

Vomment please!
----

LILY

"Thank you."

Aku tersenyum simpul kepada kasir Starbucks yang berada di area kampus kemudian berjalan melewati pintu. Saat ini aku sedang bersama Jeanine, karena sama-sama memiliki kelas siang hari ini, kami memutuskan untuk mengobrol sejenak sambil menghabiskan waktu.

"Bagaimana kabarmu dengan Luke?" tanya Jeanine sembari menyesap green tea crème frappuccino-nya.

Aku mengangkat bahu. "Biasa saja. Yang jelas, kami lebih akrab dari sebelumnya."

Selama menjadi tutor Luke, kami menjadi semakin dekat. Bahkan sekarang lelaki itu lebih sering menghabiskan waktunya bersamaku daripada berkumpul bersama teman-temannya. Tak jarang juga aku mendengar beberapa gadis berbisik-bisik ketika aku lewat dihadapan mereka.

"Oh ya, I met a new hot guy a couple days ago," ujarku bersemangat membuat Jeanine lantas menoleh kearahku dengan tatapan heran.

"Siapa laki-laki yang bisa membuatmu bersemangat seperti ini, huh?" Jeanine menyenggol lenganku jahil.

Aku tersenyum simpul. Pikiranku melayang kembali ke saat dimana Cameron datang menghampiriku dan bertanya dengan senyuman manisnya. "Namanya Cameron Dallas," jawabku yang disambut dengan wajah cemberut sahabatku. "What's wrong?" Aku terkekeh.

"I just feel like you always being surrounded by hot boys," ia memasang tampang sedihnya.

Aku menepuk-nepuk bahunya. "But you have Ashton. He's such a handsome boy."

"He's not mine, yet," ralat Jeanine.

"Itu urusanmu," aku mengangkat bahuku santai yang kemudian dibalas dengan cubitan di pinggangku. "Aw! Jeanine, that's hurt," aku memegangi pinggangku dan melempar tatapan kesal. Atau pura-pura kesal. Kulihat Jeanine tertawa puas.

"Lily?"

Sebuah suara berhasil menghentikan tawa Jeanine dan membuatku menoleh kearah sumber suara. Seorang lelaki berdiri beberapa meter dihadapan kami dengan ransel merah tergantung di bahu kiri dan skateboard di tangan kanan. Wajah dan rambutnya yang acak-acakan sudah tidak asing lagi bagiku, tapi tentu masih sangat asing bagi sahabatku.

Lelaki itu mengulas senyumannya kemudian berjalan mendekat. Kulirik Jeanine selama beberapa saat dan mendapatinya memandangi lelaki itu tanpa berkedip.

"Hey, Cam," sapaku begitu ia berdiri tepat didepanku dan Jeanine. "Get lost again?" Tanyaku sambil tertawa ringan.

"Fortunately, no. Aku sudah cukup hafal semua tempat disini," ia balas tertawa.

Kurasakan Jeanine menyenggol bahuku pelan. "Is he Cameron Dallas?" bisiknya sepelan mungkin. Aku mengangguk pelan.

"That's good. Anyway, this is my bestfriend, Jeanine. Jeanine, this is Cameron," aku memperkenalkan mereka dan aku menahan tawa begitu melihat ekspresi malu Jeanine.

"Cameron," lelaki itu menjabat tangan sahabatku, masih dengan senyum ramah yang bisa membuat semua gadis meleleh.

"Jeanine," balas Jeanine.

"Where are you going?" tanyaku.

Cameron mengangkat bahunya. I don't know. My class hasn't started yet and I've been walking around for a while," a membenarkan letak ranselnya.

"Well, you better be careful. The girls are very dangerous here," gurauku.

Cameron mengangguk. "Yeah, I know that."

Dirty Blonde | L.H.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang