Part 19

1K 132 4
                                    

Taecyeon buat Shinhye sudah seperti kakak, saat kecil dulu ia yang selalu membela dan melindungi bila anak-anak tetangga mengganggunya. Dan saat remaja, Shinhye kerap menjadi mak comlang untuk gadis yang ditaksir pemuda itu. Taecyeon bukan orang lain buat Shinhye, pun sebaliknya. Orang tua Taecyeon sangat menyayangi Shinhye, terlebih dengan nasib malang yang dialami ibunya. Meski begitu, tidak mudah bagi Shinhye untuk menceritakan semua yang dialaminya kepada pemuda baik hati itu. Taecyeon tidak harus turut bersusah hati untuk masalahnya ini.
Namun dihari kelima sejak Shinhye berada bersamanya, rumahnya itu kedatangan beberapa orang yang mengenakan stelan jas serba hitam dan bertanya tentang Shinhye. Jiwa pelindung Taecyeon langsung timbul, ia mengaku tidak mengenalnya. Untungnya empat orang yang berpenampilan menyeramkan tersebut percaya, dan langsung pergi. Tapi ia segera paham jika Shinhye tengah berada dalam masalah serius.
"Ceritakan semua yang terjadi, Shin. Sekarang aku masih bisa menyembunyikanmu, besok lusa aku tidak akan bisa berbuat apa-apa lagi." pintanya memaksa.
Shinhye bangun dari tempat tidurnya.
"Bisa kita pergi dari sini, Oppa? Bukan ke Chun Choen, kemana saja asal kau bisa menyembunyikanku dengan aman?" Shinhye malah balas meminta.
"Aku tidak mau membantumu sampai kau mengatakan apa yang terjadi!"
"Aku akan menceritakannya sambil kita pergi dari sini, oeh? Tolonglah, Oppa! Jika kita tidak cepat pergi, mereka pasti akan segera datang lagi ke sini!"
"Pergilah, mandi! Aku akan masak untukmu. Kita akan pergi setelah kau makan."
"Gomawo, Oppa!"

Menjelang gelap mereka sudah berada di dalam roda empat Taecyeon membelah jalan meninggalkan Seoul. Taecyeon punya banyak kenalan orang-orang seprofesinya di beberapa daerah yang bisa dijadikan tempat persembunyian. Shinhye pun menepati janjinya menceritakan semua yang menimpanya di dalam perjalanan itu. Taecyeon mengetahui dari Jiwon jika Shinhye pindah bekerja dan menjadi Wakil Direktur CN Group. Ia juga mendengar tentang Shinhye yang katanya adalah ahli waris CN, tapi semua itu tidak terlalu jelas baginya. Dan belum lagi ia memberi selamat atas lompatan nasib gadis itu yang luar biasa, Shinhye sudah mendapat masalah.
"Jadi kau diusir dari CN Group? Lalu kenapa mereka mencarimu kalau nyata-nyata kau disuruh pergi?" Taecyeon tidak paham.
"Yang mengusirku Direktur Utama CN, sedang yang mencariku pasti Presdir CN yang katanya adalah Nenekku."
"Terus kenapa kau sembunyi kalau yang jabatannya lebih tinggi yang menghendakimu?"
"Aku tidak bisa lagi tinggal di rumah besar itu, Oppa! Betapapun Nenek sangat menginginkannya. Karena aku hanya cucu tidak sah dan mereka cucu yang sah." Shinhye berbicara sambil tak henti mengurai air mata, yang paling menyakitkannya tiada lain kenyataan jika Yonghwa sangat membencinya sekarang.
"Tapi kurasa Nenekmu tidak akan menyerah, Shin-ah. Apa Dirut yang mengusirmu itu laki-laki?"
"Iya."
"Berapa usianya?"
"Dia masih muda, setahun diatasku."
"Lebih muda dariku..." gumam Taecyeon. "Apa dia tampan, Shinhye?"
"Oeh!"
"Jangan bilang, kau jatuh cinta padanya?" tebak Taecyeon membuat air mata Shinhye tambah deras mengalir. Tidak terdengar jawaban, Shinhye makin bersedu sedan. Kepedihan terlihat jelas dari tangisnya.
Jadi lelaki yang dicintainya berbalik membenci karena diketahui ibunya Shinhye yang diduga membunuh ayahnya dengan sengaja.

Dan tuduhan itu yang membuat ibu Shinhye mendekam di penjara dulu. Ya, memang sangat menyakitkan mendapati kenyataan itu. Bagaimana pula Shinhye dapat hidup dengan tenang jika harus tinggal serumah dengan pria yang membencinya setengah mati. Namun, tidakkah ini adalah moment yang tepat buatnya untuk mengutarakan isi hatinya yang sudah lama terpendam pada gadis itu? Dan mengobati sakit hatinya.
Tapi apa Shinhye bisa menerimanya semudah itu? Terlebih dengan luka hatinya yang masih berdarah. Benak Taecyeon berceloteh sendiri.

Shinhye tidak pernah tahu isi hatinya sebab ia selalu menyembunyikan dengan berpura-pura menyukai gadis lain dan meminta tolong padanya untuk dicomblangi. Dengan harapan Shinhye akan cemburu, tetapi hal itu tidak pernah terjadi. Ia terus bertepuk sebelah tangan. Shinhye tidak pernah menginginkannya. Dan sekarang ia datang padanya dalam keadaannya yang memilukan, tentu kedua belah tangannya sangat siap menerima. Barangkali ini pertanda, nasib menggiring gadis itu kepadanya tanpa diduga sebelumnya.
Perjalanannya menuju Bucheon telah lebih dari setengahnya, tidak akan sampai pagipun mereka sudah tiba ditujuan. Shinhye terlihat jatuh tertidur, Taecyeon hanya menatapnya sekilas-sekilas. Tidak tahukah kau, jika hingga detik ini tidak pernah ada gadis yang menarik hatiku sebab hanya memikirkanmu. Bisik pria bertubuh atletis itu. Meski desakan menikah sudah datang dari kedua orang tuanya.

Mereka tiba sekitar dini hari, menuju sebuah rumah yang asri, dipenuhi oleh banyak bunga-bunga dan pepohonan. Kosong melompong tanpa penghuni, karena pemiliknya memang tidak tinggal di sana. Itu merupakan rumah peristirahatan saja bagi pemiliknya.
"Tinggallah di sini untuk beberapa hari." ujar Taecyeon.
"Rumah siapa ini, Oppa?"
"Rumah temanku, tapi mereka tidak tinggal di sini. Aku punya kuncinya karena bila ke sini aku nyaris selalu tidur di sini."
"Apa teman Oppa tahu aku ikut tinggal di sini sekarang?"
"Ne, arra!"
Di rumah kecil nan asri itulah ia tinggal sekarang. Banyak hal yang ingin diketahuinya, antara lain kenapa ada orang yang mencari-carinya bila memang ia telah diusir keluar dari rumah sekaligus perusahaan itu? Jika dugaannya benar seperti yang dikatakannya kepada Taecyeon, mengapa Nenek mencarinya? Kepala Shinhye pening.
🌷

"Pujang-nim sudah pergi ke Bucheon, itu informasi terakhir yang kami dapat, Tuan!" lapor pria berseragam yang diserahi tugas oleh Kim Min Suk Adjussi.
"Siapa yang ada di Bucheon, Sukki-ah?" pandang Han Byul Halabeoji lekat. Di rumah besar itu semua berkumpul. Nenek memanggil mereka semua.
"Entah. Mungkin kenalannya Taecyeon. Karena pemuda itupun tidak punya sanak saudara di Bucheon."
"Jika kau yang pergi, apa kau bisa membawanya pulang, Min Suk-ssi?" tanya Nenek dengan wajah yang sudah lelah.
"Akan saya coba, Ibu Presdir!"
"Kenapa dia bisa ikut teman kecilnya itu, Ajhussi? Apa memang Shinhye yang mendatanginya?" tatap Jonghyun amat penasaran. Pantaslah susah ditemukan kalau ternyata ada persembunyian yang paling aman justru tidak jauh dari mereka.
"Mereka tidak sengaja bertemu, Tuan muda. Taecyeon melihat Agashi dipinggir jalan lalu membawa ke dalam mobilnya."
"Dan orang itu tidak ada dalam peta pencarian Ajhussi kemarin?" kali ini Jungshin yang bertanya.
"Sama sekali tidak terpikir, Tuan muda Shin. Mereka tidak terlalu dekat semenjak sama-sama berada di Seoul. Taecyeon sarjana pertanian yang lebih banyak pergi ke daerah walau kantornya di sini."
"Baguslah jika Agashi tidak jatuh pada orang yang salah..." ucap Kakek Han lega.
"Tapi apa orang itu bisa dipercaya, Ajhussi?" Minhyuk sekarang yang buka suara.
"Taecyeon sudah seperti kakak buat Agashi. Ia yang menjaga dan melindunginya sejak kecil. Agashi akan aman bersamanya."
"Cepat temukan dia dan bawa kembali ke rumah ini, Kim Min Suk-ssi!"
"Baiklah, Nyonya!"

TBC...

A Rose Among The 4 PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang