Apakah sekarang perasaannya memang sudah benar-benar berubah? Dan apakah benar ia sudah jatuh cinta pada Adrian? Rea jadi ingat kalimat Vino saat menghubungi laki-laki itu beberapa saat lalu. Cinta tidak pernah berubah, hanya orangnya saja yang berubah. Apa maksudnya itu? Jika cinta memang tidak berubah tapi kenapa perasaannya untuk Vino mulai berubah. Digantikan dengan perasaannya untuk Adrian.
Seketika saja Rea seperti baru menyadari sesuatu. Cinta tidak pernah berubah, hanya orangnya saja yang berubah. Sekarang ia tahu maksud kalimat Vino itu.
Apa yang ia rasakan pada Vino tujuh tahun lalu sampai sebelum ia menikah dengan Adrian adalah cinta. Tapi setelah kebersamaan yang ia jalani bersama Adrian, perasaan cintanya mulai berubah. Tapi itu tetap cinta. Karena cinta memang tidak pernah berubah, selalu ada didalam hatinya. Hanya orangnya saja yang berubah. Dirinya yang berubah memberikan cinta itu pada orang lain. Awalnya pada Vino, kemudian berganti pada Adrian. Cinta yang ia rasakan dulu saat bersama Vino adalah cinta yang ia rasakan kini saat bersama Adrian.
Cinta memang tidak pernah berubah. Hanya orangnya saja yang berubah. Rea mengerti itu sekarang. Dan kali ini, setelah mendapat perlakuan dingin dari Adrian, Rea semakin yakin kalau sesungguhnya ia sudah jatuh cinta pada laki-laki itu.
Bagi Rea mencintai Adrian berarti ia harus terus bersama laki-laki itu, tidak mau terpisah walau apapun yang terjadi. Dan itu artinya rencana awalnya untuk bercerai dengan Adrian harus ia singkirkan jauh-jauh. Jika hatinya sudah mengikrarkan cinta pada Adrian, berarti ia harus berpisah dengan Vino. Bersedia kehilangan laki-laki yang sudah mengisi hari-harinya selama lebih dari tujuh tahun terakhir. Dan itu bukan perkara mudah. Ia harus meyakinkan dirinya sungguh-sungguh kalau perasaan cintanya pada Adrian memang jauh lebih besar dari perasaan cintanya pada Vino.
Tanpa sadar, Rea sudah membuat piringnya tandas karena terlalu lama bermain-main dengan pikirannya. Ia melamun sambil terus menyuapkan makanan ke mulut sampai makanan di piringnya tak bersisa. Rea heran sendiri dengan apa yang dilakukannya barusan. Ia berhasil membuat perutnya dipenuhi makanan padahal sejak tadi ia asyik menimang-nimang perasaannya pada Adrian.
Setelah puas menatap piringnya yang sudah tandas, mata Rea bergerak untuk menatap lelaki di depannya. Masih ada. Adrian masih sibuk bermain ponsel.
Rea yakin kalau mata Adrian sedari tadi terfokus pada layar ponsel. Jadi bisa dipastikan kalau laki-laki itu tidak tahu, jika Rea sudah selesai makan dan sedang menatapnya sekarang. Tapi entah dapat penglihatan dari mana, tiba-tiba saja Adrian memutuskan bangkit. Berjalan menjauhi meja makan, meninggalkan Rea seorang diri yang menatapnya terheran-heran. Tapi tak berlangsung lama, karena begitu menyadari langkah Adrian semakin jauh meninggalkan dapur, Rea buru-buru bangkit, menyusul langkah Adrian cepat-cepat.
"Tolong jangan bersikap seperti ini padaku," pinta Rea setelah langkahnya berhasil mensejajari langkah Adrian.
***
Cerita selanjutnya, bisa kamu baca di Karyakarsa addinakhalim (ketik aja di pencarian karyakarsa: addinakhalim).
Setelah ketemu profilku, langsung pilih aja menu SERI, terus pilih langsung judulnya, "It's Love, Real Love." Di sana, cerita ini sudah diposting sampai tamat.
Terima kasih.
AdDina Khalim
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Love, Real Love
Romance"Kita menikah bukan atas dasar cinta. Aku tidak mencintaimu dan aku yakin kau juga tidak mencintaiku. Jadi berhentilah bersikap seolah-olah aku menyiksamu. Kau dengar, Rea? Aku bahkan tidak akan tidur di kamar ini, dan akan menjalani kehidupanku sep...