Episode 5

351 41 8
                                    

#np: Carly Rae Jepsen – Call Me Maybe

Hey, I just met you

And this is crazy

But this my number

So call me maybe


Aviva berharap ia akan bertemu dengan Dani di bandara. Kepalanya celingukan kesana-kemari mencari sosok mungil pembalap itu di antara sekian banyak orang di ruang tunggu. Cuaca buruk masih menaungi seantero Inggris. Penerbangan kemungkinan akan ditunda lagi.

Tepat saat ia berpikir mungkin Dani tidak pulang ke Spanyol hari ini atau ia baru akan naik pesawat nanti malam, matanya menangkap wajah seseorang yang dinanti-nantikannya hari itu. Mengenakan jaket putih sambil menyandang ransel hitamnya, Dani berjalan dengan langkah pendek-pendek mendekati kursi terdekat dari tempatnya berdiri. Aviva bergegas menghampirinya dan duduk di depannya.

"Hei," sapa Aviva cepat. "Aku minta maaf soal tadi malam."

Dani mendongak dan dahinya berkerut mengetahui siapa yang berbicara. "Aku menunggumu sampai jam sepuluh."

Wajah Aviva memerah malu. Rasa bersalah menjalari seluruh tubuhnya. Dengan cepat diangsurkannya selembar kertas pada Dani.

"Aku benar-benar minta maaf. Marc bilang aku tidak boleh dekat-dekat denganmu supaya sandiwara kami tetap sukses. Mulai sekarang kita berkomunikasi via SMS atau telepon saja. Itu nomorku. Sekali lagi aku minta maaf."

Setelah Dani menerima kertas yang diangsurkan Aviva, gadis itu memutar badannya memunggungi Dani. Ia duduk dengan gelisah, mencoba meredam rasa malu sekaligus bersalah dalam dadanya. Pikirannya baru teralih saat didengarnya handphonenya berbunyi nyaring. Ada telepon masuk. Nomor asing.

"Halo? Siapa ini?"

"Ini aku Dani."

Aviva memutar badannya cepat dan melihat Dani sedang meletakkan handphonenya sendiri di telinga sambil nyengir.

"Katamu kita tidak boleh terlalu kentara kalau sedang mengobrol. Jadi kutelepon saja kau."

Aviva terkesiap. "Astaga, Dani, kau berada persis di kursi belakang dan kau meneleponku?"

"Kau lebih suka aku ngobrol langsung denganmu dan membuat Marc marah lagi? Kutebak, pasti dia yang menyebabkanmu batal datang semalam."

"Ya," jawab Aviva sambil menunduk. "Aku minta maaf sekali soal itu."

"Sudahlah. Eh, ngomong-ngomong, penerbangan benar-benar ditunda nih. Sampai kira-kira enam jam lagi."

Aviva mendongak dan mendengarkan pengumuman melalui pengeras suara bahwa cuaca buruk dan kabut tebal membuat jadwal penerbangan terpaksa ditunda sampai kira-kira enam jam lagi. Ia mengembuskan napas berat.

"Enam jam cukup lho untuk membayar ketidakhadiranmu semalam."

"Apa? Kalau nanti ketahuan bagaimana?"

"Pakai saja topi dan masker. Aku yakin tidak banyak wartawan yang akan mengikutiku. Lagian aku juga bukan artis."

"Yeah...kadang aku heran kenapa Marc melarangku untuk dekat-dekat denganmu. Kita cuma teman dan pencari berita juga lebih fokus meliput balapan daripada kehidupan pribadi pembalapnya."

Under Your Umbrella, I Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang