Yogyakarta Tak Istimewa

2K 42 0
                                    

Tak terasa, sudah tanggal 6 Oktober, dan sekitar 5 tahun yang lalu, aku masih ingat kejadian itu.

Di Daerah Istimewa, Yogyakarta.
Tepatnya di jalan teruntuk kau dan aku bertemu, Malioboro.
Dekat andong berwarna merah, aku jumpai dirimu.
Memakai kerudung hijau, dan simpul senyum yang melengkung indah.
Mengapa tersenyum? Aku-kah alasanmu?
Atau.. Kuda sebelahku?
Hahaha, entahlah yang penting aku bahagia sudah sempat melihatmu tersenyum.
Setelah ratusan panjang jarak yang aku tempuh, ribuan gedung aku lewati tanpa ucap permisi, puluhan ribu pohon aku hitung hingga tidurnya.
Akhirnya, aku temui juga keramahanmu.
Sumpah. Tulisan dari SMS-mu buatku pusing.
Sudah berapa lama, ya? Kita terpisah jarak?
Pokoknya semenjak tanggal 9 September 2011, kan?
Sekitar 3 tahun kita tak bertemu.
Aku masih ingat, semua detail yang memenuhi kedua mataku, yang menempel pada wujudmu.
Kisah panjang, ditemani jarak panjang.
Setiap perjalananku adalah keinginanku sampai padamu.
Namun sekarang? Setiap perjalananku..
Adalah mengenang perjalanan masa lalu.
Kita berhenti berjalan bersama.

Mungkin, sekarang kau sudah bahagia,
Sebahagia diriku yang dulu bersamamu.
Menikmati kehangatan tanganmu, dan mengunyah setiap kata cinta yang kau beri.
Tapi semua telah berlalu.

Sekarang,
Di Daerah Istimewa, Yogyakarta.
Aku tinggal disini. Kau pun disini.
Tapi kita tak pernah bertemu kembali.
Kita hanya diam dalam satu kota, tanpa pernah bertemu kembali.
Di jalan teruntuk kau dan aku, Malioboro.
Aku menuai kenangan.
Ia saksi yang tak akan pernah bicara,
Hingga kau lupa, ia tetap tak akan bicara.

Sekarang,
Yogyakarta sudah tak istimewa lagi bagiku.

Disamping ini, aku hanya merindukanmu..

Dari aku,
Manusia paling bahagia pada 18 November 2014.

Sendu, merindu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang