Oleh : Elinda Luxitawati
Skenario terhempasnya angin dan hujan akan segera mereda. Bisa saja hari ini tadi adalah terakhirnya udara diadu dengan air. Sebab, kata orang akhir bulan ini segera akan melahirkan hari baru tempat dimana hujan malu untuk jatuh.
Tadinya aku percaya bahwa Juni mampu mengasingkan perasaan yang paling merindu, memisahkan sejuta kemungkinan bertemunya perindu dengan yang dirindukan. Lagi-lagi Juni menawan hujan diperaduannya. Tidak untuk jatuh, dan tidak untuk dinantikan.
Saat ini, aku meragukan bahwa Juni mampu menyekat hujan terhadap kerinduannya. Membangun kembali sebuah kemungkinan Juni tetaplah hujan. Pertanda bahwa sebuah penjagaan diri akan mencapai titik temunya.
Kita tidak tau persis bagaimana Juni menebus kesalahannya. Yang merindu bukan untuk dijedakan, namun dipertemukan dalam keadaan yang lebih pantas.
Dan... barangkali besok adalah keadaan yang lebih pantas untuk itu. Sama-sama kita saksikan, Hujan Bulan Juni :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sendu, merindu.
Poesía"Akan ada satu orang dalam dunia ini, akan buat kamu menulis. Tentang jiwa. Tentang rasa. Tentang rindu itu."