Adalah waktu yang larut pada kalanya
Fana yang tiba seakan jadi
Sementara kita hanya debu
yang akan kembali pada debu.
Kitapun larut pada waktu
Delapan puluh tahun paling lama,
Seratus jika beruntung.
Larut dalam ketelanjangan dosa
Lalu hidup bersama Sang Pencipta.
Dosa mana yang akan kita bawa pada Ilahi?
Tanpa mati, kita tetap penuh sesal.
Hiduplah sedemikian rupa
Hingga maut lafal namamu,
Tak sebeban sesal akan kau bawa.
Bangunlah kembali pada syukur yang telah Ibumu ajarkan,
Berjalanlah padanya.
Karena sedemikian rupa pula, kita akan mati bahagia.
Larut berdamai bersama waktu
Hingga dipertemukannya kita pada Pencipta, juga Pengasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sendu, merindu.
Poetry"Akan ada satu orang dalam dunia ini, akan buat kamu menulis. Tentang jiwa. Tentang rasa. Tentang rindu itu."