Rinduku terhadap Jungkook tetap menyelimuti diriku. Baginya, aku hanyalah seorang pelayan restoran aneh yang suka menagih bayaran.
Dia bahkan tak ingat namaku. Aku tersenyum miris meratapi nasib dan keadaan yang selalu tak memihak.
Jadi, siapa yang berbohong padaku selama ini? Bukankah kakaknya sendiri yang bilang kalau Jungkook sudah meninggal?
"Kim Yeri." Aku menoleh, mencari-cari siapa yang mengajakku bicara. Tapi, siapa dia?
"Apa aku benar kalau kau Yeri? Aku tak salah dengarkan tadi? Ck! Aku pasti benar. Astaga. Aku masih ingat namamu. Untuk apa kau disini?"
"Maaf, tapi kau siapa?" Aku bertanya pada perempuan itu. Dia tampak cantik, namun wajahnya tak bersahabat. Tidak ada senyuman ramah yang terlukis di wajahnya.
"Kau bertanya siapa aku? Yakin kau mau tahu siapa aku?"
Aku yakin tidak mengenalnya. Ini pertama kalinya aku melihat perempuan ini. Mungkin dia korban lain selain Jungkook? Atau perempuan galak seperti Jimin?
"Katakan saja. Mengapa kau mengenaliku sedangkan aku tidak mengenalimu?"
"Mungkin kau tidak mengenalku. Tapi aku mengenalmu. Aku mendengar semua percakapanmu dengan Jungkook tadi."
Dia mengenal Jungkook juga?
"Aku ingin bicara denganmu, tapi tidak disini. Bagaimana kalau kita sambil berjalan-jalan?"
"Baiklah. Tapi, kau siapa?"
"Kau akan tahu nanti."
Aku ragu dan bertanya-tanya apa yang akan terjadi. Tapi aku tetap menuruti perkataan perempuan itu. Aku berjalan mengikutinya dan masuk kedalam mobil bersamanya.
Perempuan itu menyalakan mesin. Dengan hati-hati ia menjalankan mobil menuju jalan raya.
"Jadi, kau siapa?"
"Kau bisa memanggilku Halla."
"Halla? Namamu bagus. Jadi, apa yang akan kita bicarakan?"
"Aku tidak tahu harus bercerita dari mana. Karena sepertinya kisah ini rumit untuk diceritakan."
"Tidak juga. Kau bisa memulainya dari mana saja."
"Aku yakin kau pasti merindukan Jungkook sejak empat tahun yang lalu. Dan sepertinya kau masih mencintainya."
"Apakah Jungkook yang kita bicarakan adalah orang yang sama?"
"Ya, kita bicara tentang Jeon Jungkook yang tadi kau temui. Jeon Jungkook yang dulu bertemu denganmu melalui SNS."
"Bagaimana kau tahu soal itu?"
"Aku tahu semuanya karena aku sahabatnya sejak kecil, yang sekarang sudah menjadi kekasihnya."
Aku terdiam. Hatiku terasa seperti dihantam ribuan batu besar. Terasa sesak. Aku berpikir bahwa pertemuan ini akan menggembirakan. Tapi ini salah. Kabar tentang gajiku yang dipotong ternyata lebih baik dari ini.
"Maaf bila membuatmu terkejut. Tapi inilah yang harus kau ketahui. Mungkin kau baru tahu Jungkook tidak pernah meninggal. Dan dia amnesia."
"Jadi, hanya ini yang ingin kau katakan?"
"Aku belum selesai bicara, Yeri. Bukan ini yang ingin kukatakan."
"Apa lagi?"
"Aku tahu kau dulu sangat mencintai Jungkook. Dan kau berpikir sebaliknya. Tapi kau salah, Jungkook tidak pernah mencintaimu seperti yang kau kira. Aku tahu tentangmu dari Jungkook. Dia bercerita bahwa dia telah berpacaran denganmu. Namun seminggu kemudian, dia menyatakan perasaannya padaku juga. Aku bingung saat itu. Tapi aku juga mencintai Jungkook sebelum kau mengenalnya. Setelah itu, kami berpacaran hingga sekarang. Soal kecelakaan itu, Jungkook sempat mengalami koma. Aku.. Aku yang waktu itu meneleponmu, bukan kakaknya."
"Apa?!"
Aku melotot tak percaya. Ini benar-benar kabar buruk bagiku.
"Kenapa kau berbohong kepadaku? Hah?!"
"Kau pikir dia akan mengingatmu? Kau tidak pernah muncul di kehidupannya. Bahkan hubungan kalian hanya berjalan selama tiga bulan. Aku harus berbohong padamu demi dirimu sendiri. Kau tidak ingin selamanya menderita kan?"
"Kau pikir dengan seperti ini bisa menyelesaikan masalah? Mungkin Jungkook lupa denganku, tak ingat dengan semua kenangan kami berdua. Tapi aku merindukannya!"
"Tak usah berlebihan. Kenangan macam apa yang diciptakan hanya selama tiga bulan? Kau sudah tahu semuanya. Sekarang aku minta satu hal padamu. Jangan pernah membuatnya mengingat masa lalu. Dia sudah bahagia sekarang. Kumohon, bersikaplah seperti orang yang baru dikenalinya. Jangan bertanya-tanya seperti tadi. Itu akan membuatnya terluka."
Ingin rasanya aku keluar dari mobil ini. Mendengar semua cerita dari Halla membuat hatiku sakit. Mataku berair. Mobil berhenti didepan sebuah cafe.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Lie ; j.j.k
FanfictionJungkook.. Jeon Jungkook. Itukah kamu? Kamu masih hidup atau hanya perasaanku?