10th

818 101 8
                                    

Hari ini aku sudah bekerja lagi. Teman-temanku menyambutku dengan baik. Syukurlah..

"Hai, Yeri aku merindukanmu!" Teriak Jisoo dari arah dapur.

"Aku juga merindukanmu tau."

"Bagaimana hari-harimu? Kau selalu bertemu dengan lelaki yang suka mengganggumu itu ya?"

"Lelaki yang mana? Ada dua orang laki-laki yang selalu menggangguku."

"Ya terserahlah yang mana. Yang pasti, apa kau selalu bertemu dengan mereka?"

"Ya, seperti yang kau tau. Tapi, kau tau Park Jimin?"

"Yang mana?"

"Yang itu, selalu marah-marah dan galak seperti perempuan sedang PMS."

"Hahaha, oh itu. Kenapa memangnya? Jangan bilang kau suka dengannya! Eh, tapi dia tampan juga sih."

"Hei! Jangan melawak. Aku tidak suka padanya. Aku hanya bilang ternyata dia juga punya sisi baik."

"Tau dari mana?"

Bingo! Kau bodoh Yeri. Aku harus menjawab apa. Pasti Jisoo sangat curiga.

"E-eh itu anu.. dia waktu itu engg, membantuku. Ya, dia pernah membantuku."

"Kenapa bicaramu seperti itu?"

"Sudahlah lupakan. Itu tidak penting. Oh iya, aku harus bertemu dengan Jungkook lagi hari ini. Dia ingin melunasi cicilannya."

"Ya sudah pergi saja. Apa susahnya?"

"Masalahnya, bagaimana caraku ijin kepada boss Yoongi agar bisa keluar?"

"Oh masalah itu, tenanglah biar aku yang urus, kau keluar saja."

"Ah, baikla. Kau memang yang terbaik." Aku pun memeluknya.

"Sudah-sudah. Sana pergi."

"Baiklah, bye. Aku mencintaimu." Kataku sambil memberikan flying kiss padanya. Tapi, sepertinya Jisoo malah jijik dengan perlakuanku. Ckck, aku hanya tertawa melihatnya.

Aku pun bergegas ke taman untuk bertemu dengan Jungkook. Kulihat dia sudah menunggu disana.

"Jung."

"Hei, kau sudah datang."

"Ya, cepatlah. Aku tidak punya banyak waktu."

"Ck. Sok sibuk memang!"

Aku hanya memutar bola mataku malas.
"Jungkook, cepatlah! Aku bosan menunggu."

Aku melihat ternyata ada Halla disini. Oh, dia sedang bersandar di sebuah mobil. Sepertinya mobil Jungkook karena mobil ini bukan yang aku tumpangi dengan Halla kemarin.

"Sebentar Halla, sabarlah sedikit."

Aku lihat Halla menggerutu tidak jelas.

"Ini, aku lunasin semuanya. Urusan kita sudah selesai."

Aku sedih mendengar penuturan Jungkook. Setelah ini, kita sudah tidak bertemu lagi.

"Jung, sudah belum?" Kulihat Halla menghampiriku dan Jungkook.

"Tunggulah sayang, ini sudah selesai."

Hatiku seperti di hantam ribuan jarum. Mendengar Jungkook mengatakan sayang kepada Halla. Tapi, aku bukan siapa-siapa Jungkook. Aku tidak berhak untuk marah ataupun cemburu.

Aku melihat Halla bergelayut manja di lengan Jungkook.

"Sudah kan? Aku pamit." Kata Jungkook padaku.

Mereka meninggalkanku. Tapi sebelum benar-benar pergi. Halla berbisik sesuatu padaku.

"Go away bitch. He is mine!" Bisik Halla sambil melototkan matanya padaku.

Maksudnya apa? Aku tidak mengerti dengan perlakuan Halla.

Hufftt, tiba-tiba aku merasa kesal. Aku melihat mobil mereka perlahan-lahan pergi. Ingin rasanya aku menangis. Tapi untuk apa? Lebih baik aku kembali ke restoran.

TBC

Lie ; j.j.kTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang