MBS 3 (New Version)

11.4K 707 12
                                    

"Prilly..kau mau kemana???"

Prilly pun menoleh pada asal suara tersebut. Ternyata itu adalah Bu Djulita ibu dari Prilly.

Prilly pun menghampiri ibunya. Dan meminta izin untuk keluar rumah sebentar saja.

"Aku akan pergi ke rumah Mila bu.. aku sangat merindukan dia dan juga Nizar. Hanya sebentar saja bu.."

"baiklah... ibu mengizinkanmu pergi. Tapi jangan lupa beritahu calon suamimu dulu. Karna sbentar lagi kau akan menjadi tanggung jawabnya"

"Baiklahlah bu.. Prilly akan memberitahu Ali nanti. Sekarang prilly pamit untuk pergi ya bu.. ibu jaga diri baik-baik dirumah. Aku hanya sebentar saja"

"Iyaa.. kau juga hati-hati dijalan ya!! Jangan ngebut-ngebut yaa.."

"Baiklah bu.."

******

Prilly pun menekan bel pintu rumah milik Mila sahabatnya itu. tak lama seorang wanita cantik pun membukakan pintu. Sudah rasa ingin tak sabar melihat orang yg sedang ia rindukan.

"Prilly??"

"Mila.."

Mereka pun akhirnya berpelukan. Senang rasanya saat mereka bertemu. Prilly sangat senang memiliki sahabat sejati seperti Mila. Disaat senang dan sedih pun mereka tetap bersama. Tak ada perbedaan diantara mereka. Hanya saja Mila sudah berkeluarga sedangkan Prilly baru akan.

"silahkan masuk prill..!!"

Prilly pun masuk dan duduk di sofa yang berada di ruang tamu.
Ia celingukan mencari seseorang.

"Ohh iya mila.. kemana Nizar. Aku sangat merindukannya"Tanya prilly pada Mila.

"Nizar ada di dalam kamarnya. Sebentar ya.. aku akan Membawa Nizarnya padamu"ucap Mila sebari terkekeh.

"Baiklah.."

Mila pun berlalu. Prilly yang baru saja ingat perkataan ibunya tadi. Bahwa ia harus memberitahu Ali jika ia pergi ke rumah sahabatnya itu.

Prilly pun mencari nomor Ali dan mengiriminya pesan.

To : RAFALI
*Ali.. aku sedang berada di rumah Sahabatku. Maaf jika aku baru memberitahumu..

Send....

Tak lama notifikasi pesan masuk. Prilly melihat ponselnya yg mendapati pesan dari 'RAFALI' itu. Ia pun langsung tersenyum melihatnya. Lalu ia pun membuka pesan itu dan membacanya.

From : RAFALI
*Lalu?? Memangnya itu urusanku?? Mau kau kemana itu kan bukan urusanku!!

Seketika senyumannya itu pudar saat membaca pesan dari Ali. Bagaikan hati yang ditusuk-Tusuk oleh beberapa pedang.

Ali benar-benar tidak memperdulikannya. Bahkan saat ia akan pergi kemanapun Ali sangat tidak peduli. Walaupun prilly belum bisa mencintai Ali begitupun sebaliknya. Tapi prilly sangat ingin menghargai Ali yang nantinya akan menjadi suaminya.

Tak lama pesan masuk kembali dari Ali. Prilly pun menghela nafasnya. Ia pun membuka pesan dari Ali.

From : RAFALI
*Jangan lama-lama!! Pulangnya jangan sampai terlalu sore.. takutnya turun hujan! kau membawa mobilkan? Hati-hati membawa mobilnya.. jangan sampai kau mengebut di perjalanan!!

Seketika bibir tipis prilly terangkat keatas berhasil membentuk senyuman. Setidaknya Ali sedikit perhatian padanya.

From : RAFALI
*Jika kau sakit, pasti mamaku yang marah-marah tak jelas padaku. Maka dari itu aku mengingatkanmu.. ohh ya! Ada pesan dari mamaku... jangan lupa makan. Jaga kesehatan! Karna mamaku tidak ingin kau sakit saat mendekati hari pernikahan kita nanti!!!

My Baby Sitter (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang