Prilly pun memutuskan untuk tertidur. Tak lama suara pintu terbuka. Rupanya seorang pria masuk ke dalam kamar Prilly.
Pria itu menghela nafas sebari menatap gadis mungil yg sedang berbalut dengan selimut tebal. Pria itu pun berjalan menuju sofa dan berbaring disana.
"Maaf bukan maksudku membentakmu. Dan bukan tak ingin aku dekat denganmu. Tapi apa yang harus kulakukan?? Bahkan aku saja tidak mencintaimu. Maafkan aku..."Pria itu pun terlelap tidur.
*****
Sang Fajar telah tiba. Pukul 04.20 wanita mungil itu terbangun dari mimpi indahnya. Ia membereskan tempat tidurnya. Kemudian ia terlonjak saat melihat seorang pria yg sedang tertidur pulas diatas sofa dengan tidak mengenakan selimut dan bantal.
Lalu wanita itu mengambil bantal dan selimut yg berada diatas tempat tidurnya dan langsung menghampiri pria itu. Ia pun menyelimuti tubuh pria itu dengan selimut dan menaruh bantalnya dibawah kepalanya.
Wanita itu menghela nafasnya sembari menatap Pria itu yang masih tertidur. Wanita itu merasa khawatir melihatnya. Ia pun berniat untuk membangunkan pria itu dengan menggoyangkan tubuh pria itu.
"Ali.. lbih baik kamu tidur ditempat tidurku saja!"ucapnya lembut.
Tetapi pria itu masih tetap dengan posisinya. Ia tak mau bergerak sama sekali. Lalu Prilly pun mencoba membangunkannya kembali.
"Ali.. ayo kamu pindah saja ketempat tidurku. daripada kamu tidur diatas sofa seperti ini"
Tapi apa yang dilakukan wanita mungil ini malah dimarahi oleh pria itu.
"Diam.. aku masih ngantuk!"ketus pria itu yg masih memejamkan matanya. Entah ia tersadar atau tidak saat ia berbicara seperti itu pada wanita yg berstatus Istrinya itu.
Lalu wanita itu pun memutuskan untuk berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Setelah itu ia pun langsung mengerjakan sholat Shubuh.
Pria yg tertidur diatas sofa itu pun terusik dan menggeliat. Saat ia sedikit membuka matanya, saat itu pun pertama yang ia lihat adalah wanita mungil yg sedang melakukan sembahyang pada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Ia pun menatap wanita itu. Ada perasaan tenang dihati pria itu. Tak lama ia tersadar bahwa ia memakai bantal dan selimut saat tertidur. Ia berfikir siapakah yang memberikan bantal dan selimut ini? Apakah itu Prilly?? Mengapa ia melakukan ini??.
Tapi ia kembali acuh. Ia tak ingin memikirkan hal kecil itu. Ia kembali tidur dengan posisi yg sedikit berbeda dengan tadi.
*****
Pukul 06.45. Sinar mentari pagi telah berhasil menyelusup ke dalam jendela kamar Prilly.
Ali yang masih tertidur diatas sofa itu pun tak lama ia terbangun dan melihat jam yg menempel di dinding atas. Ia pun membelalakkan matanya.
"Astaga! Aku akan telat pergi ke kantor. Kenapa Prilly tidak membangunkanku? Aarrghhh.. sudahlah. Mending aku bersiap-siap"Pria itu berdecak dan berlari ke dalam kamar mandi.
Sedangkan disisi lain, Prilly sedang memasak di dapur membuat sarapan untuk suaminya, Ali. Tak lama ada tangan yg menyentuh bahu wanita itu yg membuatnya terkejut.
Dan ternyata itu adalah, Ibu Linda.
Yang sekarang telah menjadi mertuanya. Linda tersenyum manis pada menantu nya itu."kamu sedang memasak apa Menantuku??"tanyanya.
"Emm.. Mama?? Hmm.. aku..aku.. sedang me..membuatkan sarapan untuk Ali"jawab Prilly yg tiba-tiba saja gugup.
Linda tersenyum. Ia mengetahui bahwa menantunya itu gugup karna dirinya. Lalu ia mengusap bahu Prilly untuk membuatnya lebih tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Sitter (New Version)
Fanfiction"Ku mohon sayang, kembali lah padaku!! Aku akan memperbaiki semuanya.. anak kita sangat membutuhkan Ayah dan Ibunya"-Rafali Pradipta Brawijaya "Tidak!! Ini sudah terlambat... apa yg kau inginkan sudah aku lakukan!! Kau mau aku pergi dan jangan kemba...