e i g h t

1.1K 191 63
                                    

iya part ini emang gaada gifnya tapi gue punya hadiah buat kalian di a/n dijamin seneng.

-

calum's pov

ok cal, lu harus berani.

"ilsa!"

cewe yang gue panggil itu menengok, "cal?" tanyanya,

"belum pulang?" tanya gue balik, "belum. lu sendiri?" jawabnya dengan pandangan bingung yang terbaca.

tanpa gue harus menengok 90 derajat juga gue bisa melihat sekumpulan geng cewe cabay yang berbisik-bisik menatap ilsa dan gue.

apasih.

"cal, ga disamperin? kayaknya mereka mau ngomong sama lo." ilsa menunjuk geng itu tadi, jelas ia merasa cemas.

"ah udah ah sini." gue menarik ilsa mendekati mereka yang makin panas berbisik-bisik, "cal, ngapain sih?" tanya ilsa risih.

"sa, sa, langitnya cerah ya?" tanya gue ke ilsa lalu menggandeng tangannya, "jalan-jalan yuk, sekalian ngerayain anu kita," goda gue makin kencang, suara bisikan cabe-cabe bohay itu makin ricuh.

"calum apasih," sungut ilsa lalu menarik tangannya dari tangan gue. tapi, gue malah merangkul bahu ilsa makin dekat lagi, "kenapa si, yang?"

ilsa melotot ke gue yang membuat gue terkikik, "sok malu kamu, yang." lanjut gue.

cewe-cewe dengan baju meletet dan rok abu-abu yang sengaja disepan-sepanin itu beringsut pergi, muka masam jelas tercetak.

"kelas berapa, sa?" tanya gue ke ilsa, "10 ips 5,"  jawabnya langsung tanpa menatap ke gerombolan cewek tadi, "dasar bisanya malu-maluin anak ips." gumam ilsa pelan.

"lu juga ngapain si anjir nanti gue digosipin ih." ilsa menoyor gue,

"biarin ah." tanggap gue, "ga semua anak ips cabe kayak gitu kok," lanjut gue kemudian, "nih ada yang rajin kayak cewe depan gue."

"apasih," ilsa memutar bola matanya namun gue bisa melihat semburat merah pipinya yang berubah semu.

"eh btw, lu ga pulang?" tanya gue ke dia, "belum. nunggu luke." jawabnya singkat.

"eh, luke itu yang kemaren—" gue terdiam, memutuskan ga menceritakan soal id line itu ke ilsa, mending gue konfirmasi ke lukenya sendiri,

"kemaren apa?" tanya ilsa penasaran, "ah, ngga, salah orang." gue menggeleng.

"eh gue balik ya, dadah!" gue kembali menepuk puncak kepala ilsa lalu melambaikan tangan.

seiring gue berjalan gue membuka hape dan memencet kontak seseorang.

calum: luke?
calum: temennya ilsa kan?

luke: yes.

+-+-+

ilsa's pov

gue menatap punggung calum yang menjauh, jantung gue rasanya masih jumpalitan.

"sa..." panggil dira lalu menepuk bahu gue, "gapapa?"

gue menengok ke dira sambil menggigit bibir gue, menahan agar teriakan tidak keluar, lalu gue menghela napas lalu tersenyum kecil.

dira lalu tersenyum samar lalu pergi. dalam hati gue, gue tau kalo dira tau gue lebih dari baik-baik saja.

rasanya kayak mau meledak.

two sides ♛ hoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang