iya gue tau gue janji mau ngasih massive gifs pack tapi ini gue baru pulang dari liburan dan laptop gue langung dibawa emak ke surabaya *hiks*
+-+-+
calum's pov
gue tersenyum bahagia.
hari ini gue bakal ngajak ilsa hang-out, gue bakal nyulik dia.
gue bahkan udah buat itenerary nya supaya jalan-jalan kita jadi seru.
gue membuka pintu rumah gue dan mendapati rumah kosong, kayak biasa.
saat gue akan duduk di kasur gue dan mengganti baju, ponsel gue menyala dan memunculkan nama seseorang disana.
feli: calum?
glek
gue menelan ludah gugup, terngiang-ngiang di kepala gue suaranya yang memanggil nama gue lembut.
calum: ya?
feli: telpon boleh?
gue kembali menelan ludah.
calum: boleh.
gue meninggalkan baju yang akan gue pakai dan membiarkan badan gue shirtless.
gue berdiri dari duduk dan menatap ponsel gue menunggu telpon dari feli.
kamu, buat aku tersipu, buat ku malu-malu
ringtone ponsel gue berbunyi,
sweet pumpkin💗
gue tersenyum, display name feli pada kontak gue belum diganti. gue masih ingat bagaimana gue dan dia punya panggilan sayang sendiri-sendiri.
menyadari gue menatap terlalu lama pada panggilan masuk feli, gue menggeser tombol hijau.
"halo?"
that feels.
perasaan gue dapet ketika mendengar suara feli, the goosebump, semuanya masih sama.
"halo." jawab gue nervous.
"calum dimana?"
ah, gue suka ketika dia memanggil nama gue instead of 'kamu'.
"aku dirumah." jawab gue, "kenapa, hon—fel?"
that close.
"aku gaada yang jemput." katanya diujung telepon sana, kedengarannya agak khawatir, "bisakah?"
oh, gue suruh jemput dia?
disuruh bawa ke pelaminan mah ayo aja.
hehe.
"kamu dimana?"
"depan kafe yang di kemang itu. yang biasa calum sama aku datengin."
oh, jadi itu masih kebiasaan buat kamu?
"oke."
gue menutup handphone gue dan mengambil kaos biru dongker gue yang terletak di lantai, kemudian gue keluar dan mengambil kunci motor juga jaket.
sebelum gue menyalakan motor ponsel gue mulai bergetar,
ternyata timer gue. timer buat apa ya? kok gue lupa.
gue hanya mengangkat bahu dan melaju menuju kawasan kemang.
+-+-+
"makasih udah jemput aku, calum."
gue hanya menepuk dada gue, "anything for you, my queen." goda gue yang membuat pipi feli memerah.
aduh, lucunya.
feli menaiki motor gue hati-hati lalu tangannya memegang pinggang gue ragu.
setelah memberi dia helm gue, gue berkata, "pegangnya kayak dulu aja."
feli memberi tatapan sumpah-ini-gapapa yang gue jawab dengan mengangguk.
kemudian pelan-pelan tangannya naik dari pinggang gue, ke perut, lalu sampai di dada gue, tangannya mencengkram kedua sisi resleting jaket gue yang sengaja ga gue kancing.
bulu kuduk gue berdiri, kini rasanya lebih dari yang tadi.
gue mulai melaju menjauhi kawasan kemang menuju pondok indah. rumah feli.
sampai di lampu merah gue merasa feli menyenderkan kepalanya di punggung gue, ga bilang apa-apa tapi dia memeluk gue lebih kencang.
rasanya seperti puluhan kurcaci berpesta di perut gue.
untuk membalas pelukannya gue memegang tangannya yang kini masih berada di dada namun mencengkram kaos gue lalu menciumnya.
god.
lalu lampu kembali hijau, dan kami terus berjalan bersama seluruh perasaan kami yang bercampur aduk.
+-+-
sampai di rumah feli, dia hanya memberi gue ucapan terima kasih dan tepukan di pundak.
seperti kata-kata tadi ga berarti buat dia.
gue hanya diam dan mengawasinya masuk rumahnya yang besar.
pondok indah.
iyalah.
jelas.
kemudian ketika gue akan kembali pulang gue mengecek ponsel gue dulu,
reminder.
16.00 pm jemput ilsa si ratu es terus otw gancit (no telat atau calum gapunya keturunan)
gue menatap jam di ponsel gue, oh no.
dengan kecepatan kilat gue melaju meninggalkan kawasan pondok indah dengan ketakutan luar biasa.
samar-samar langit mulai berubah jingga dan matahari mulai tenggelam.
18.05 pm dan gue dalam masalah besar.
+-+-+
kalo ada uname fhookeryang ngaku ngaku jadi feli itu kebohongan besar gengs.
ingat jangan percaya hoax!
hehe
btw
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
