e i g h t e e n

697 128 33
                                    

the gif is a clue for next chapter;)

get ready u all

btw this song is lit af. i love chris martin's voices so much omg im in l o v e❤❤

-

feli's pov

gue menaruh kembali kotak sepatu biru yang sedari tadi gue buka.

call me lame,

call me an idiot,

call me stupid.

tapi tadi itu kotak sepatu isinya semua barang gue sama calum waktu masih pacaran, foto lah, surat lah, apapun.

gue ga basa basi.

gue kangen sama dia.

gue ga berbohong gue cemburu liat dia sama elsa elsa itu, yang main di frozen kah?

tapi gue sama dia udah gaada apa-apa.

jadi gue melempar box sepatu itu ke tong sampah, berharap seluruh kenangan gue tentang dia ikut terbuang juga.

calum's pov

minggu depan cup tahunan sekolah gue bakal dilaksanain, gue sebagai osis jadi sibuk setengah mati.

"cal! ada e-mail dari jaring tv ga? haduhh." louis, kakak kelas gue yang rempong setengah hidup ngacak ngacak rambutnya.

"gaada kak..."

"haduhh!! gimana sih ini dasar deh semua orang gabecus!" kak louis marah-marah sendiri (padahal sebenernya tanggung jawab gue bukan sama sponsor), lalu ia beralih ke salah satu anak kelas 10 seksi dekor yang lagi sibuk masang spanduk, "lo juga kerja yang bener dong! itu spanduk diiket simpulnya yang simetris, pernah pramuka gasi?!?"

dia kan ga salah apa-apa....

ilsa juga bagian dari panita, dia seksi acara.

"hai, cal."

gue menoleh, mendapati ilsa masuk ruang osis, keringetnya bercucuran.

gue tersenyum, "nyari apa?"

"line-up acara." katanya, napasnya ngos-ngosan.

gue mengangguk lalu mencari line-up acara di tumpukan kertas yang lagi gue beresin.

"mau diapain emgnya, sa?" tanya gue basa basi, jelas gue tau kenapa dia butuh kertas itu.

"mau gue edit lagi, cal," ilsa tersenyum, lalu menatap gue balik.

"lo ngapain disini? bukannya lo seksi dekorasi?" raut wajahnya berubah menjadi bingung.

gue mengangguk, "iya, mau ambil spanduk sponsor," tunjuk gue ke setumpuk spanduk yang tergulung di pojok ruang osis, "sama rapih-rapih dikit."

ilsa mengangguk, "oke. gue duluan ya, keburu kak louis marahin seksi gue. aneh deh dia seksi dana kok marah marahnya ke seksi kebersihan, dibilang tong sampah sekolah harus di cat ulang karena warnanya kurang nge-jreng." ilsa ngedumel. gue tertawa renyah.

lalu kemudian ia tersenyum dan melambai ke gue sebelum akhirnya keluar dari ruang osis.

sesaat kemudian gue beranjak mengambil spanduk dan ikut keluar dari ruang osis.

pemandangan pertama yang menyambut gue setelah keluar dari ruang osis adalah kak louis yang marahin michael—seksi dekorasi—sambil menyongkel batang kayu.

gue menguping pembicaraan mereka, "eh, elu gimana dah ini! liat ga nih batangnya? punya mata kan? pegang! coba pegang!" michael dengan takut-takut mengelus batang pohon itu, "gimana rasanya?!?" tanya kak louis sewot.

"ka-kasar kak..." michael menjawab pelan, "nah tau kan kasar! sekarang amplas sampe alus!" perintahnya.

kak louis lalu pergi meninggalkan gue sambil menatap michael. michael memandang gue balik dengan pandangan horor seakan bilang, 'tolongin gue....'

"sabar ya," jawab gue lalu pergi.

"cal," gue mendengar ada yang memanggil.

"louis ngapa sih?" kak harry mensejajarkan jalannya sama gue, "gatau kak, tadi dia tiba-tiba masuk ruang osis terus nanya sama gue ada e-mail dari jaring tv ga, gue jawab gatau, ya bukan tanggung jawab gue juga jadinya gue bingung."

kak harry menggeleng lalu menepuk pundak gue, "ok. makasih ya, cal."

sambil melangkah pergi gue mendengar dia menggumam, "emang udah gila tuh anak."

"woy! shawn!" panggil gue ke anak kelas 10, shawn mendes. anak seksi dekor juga.

"nih spanduknya!" teriak gue sambil mendongak ke lantai dua, tempat dia pasang spanduk.

spanduk itu nanti bakal memanjang ke bawah, jadi dipasang di lantai atas.

"iya kak! bawa aja langsung keatas!" teriaknya balik.

gue mengangguk lalu berjalan ke tangga lalu menyerahkan spanduknya ke shawn sama anak dekor lainnya. ada cameron, temennya ilsa yang kalo gasalah namanya ariana apa ya, terus ada kak kendall juga, itu lho, mantannya kak harry.

dari atas gue bisa ngeliat kebawah, ada ilsa yang sibuk debat sama temennya. gue gatau siapa namanya, tapi rambutnya botak jadi gue gampang apal.

ilsa nunjuk nunjuk kertas line-up acara yang tadi dia minta dari gue, kayaknya mereka beda pendapat.

gue tersenyum, figur ilsa yang selalu keras kepala, cerewet, sensitif, itu terekam di otak gue.

lalu pertanyaan ilsa minggu lalu terdengar di belakang kepala gue,

"emang lo suka sama gue?"

gue menggeleng, gue belum dapat jawabannya.

dan gue gabisa berbohong kalau gue masih memikirkan antara feli dan ilsa.

gue memutuskan untuk melupakan hal itu sejenak lalu membantu shawn memasang spanduk.

in the back of my head, gue tau gue gabisa terus menyangkal.

-+-+-

halo!!!

kangen ya sm aku?!? kangen pasti!!! ngaku aja!!

oh iya gue pen buat fanfiction baru nih tapi gatau castnya mau siapa:( recommend dong gue pengennya si 1D hehehe

fanfictnya bakal short gitu deh insha allah gasampe 20++ parts

tapi tenang kok dilan gabakal discontinued paling lama gue ga update paling 3 mingguan yakan yakan???

guys btw kalian ngerti kan jaring tv apaan HAHHAHA im so lame i kno

dah ah itu aja k bye guys:--)

stay safe wherever u r.

two sides ♛ hoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang