Bangunkan Ibu Pertiwi

384 23 10
                                    

Adalah tergambar suasana luka lara
Luka ibu pertiwi, yang tak lagi muda

Tak perlu kau berlarut pikir

"Mengapa gerangan rautnya bersedih?"
"Mengapa keadaannya cemas-mengkhawatirkan?"

Karena kaulah kasih sayangnya tersampaikan.

Andai kau lihat lukisan, dengarkan elegi
Mampuslah kau, terlupa akan berbakti.

Sudah rusak sudah pecah, tak utuh lagi
Sedang pagi t'lah menanti.

Selagi hayat dikandung badan, oksigen lalu lalang di kerongkongan
Terpancar senyum kebaikan di tengah canda gurauan
Biarkan menduga-duga, jaraknya yang sejengkal kaki
Bangkitlah teruna, bangunkan ibu pertiwi.

Purwokerto, 12 Oktober
Pukul 1, dini hari

Teruna Pembaharu (Antologi Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang