Subhana Allah ... Subhana Allah
Subhanaka rabbi subhanak
Subhanaka ma a'dimi shanak
Nad'uka wanurjuu ghufraanakIa pernah bersuka cita dengan suasana yang lalu
Riang gembira peroleh kesempatan nikmat ilmu
Hanya saja kini terhenyak akan tahun yang silam
Seakan seperti ironi datangnya lewat alam
Terkesiap lihat banyaknya jumlah nama
Ada banyak si mungil yang tak tahu apa-apa
Tak kuasa lagi bendung duka nestapa,
Hingga tak mampu lagi menitikkan air mata.Seolah melawan lupa segala hal tentang mama
Nampaknya serupa yang dialami mereka
Tuhan yang maha membolak-balikkan perasaan
Maha Suci Engkau dengan segala nikmat cobaan
Ia dan mereka tetap merindukan dekapan,
Rindu yang membuncah susah 'tuk diungkapkan.Tuhan Yang Maha Suci, ia memelas seraya menengadah.
Tutuplah pintu nirwana jika tak ikhlas beribadah
Besarkanlah ia sebesar Engkau buat Jahannam
Biarkanlah mereka di nirwana,
Ditemani bidadari berkalung emas seratus mayam.Purwokerto, 21 Oktober
Lepas adzan subuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruna Pembaharu (Antologi Puisi)
PoetryKedewasaan yang terbentuk lalui opini labil. Oktober, 2016. Sampul oleh: @13summer Highest rank: #22 on Poetry 22-23 Oktober