Asam sesap dirasa pekat air di cangkir
Sejenak hilang penat laku mubadzir
Mengamat hidup pemilik seribu bayang
Yang tiada putus ungkap kasih sayang
Bak pucuk dicinta ulam pun tiba
Muda-mudi pun ikut langkah jejaknyaDengan sebatang di bibir pria,
Manis kata tutur-tutur wanitaTamsil terdengar kembali di celotehan pagi
Kau yang ikut acuh bagai pemerhati
Jangan sanksi!Dunia ini nikmat, bak secangkir kopi
Purwokerto, 19 Oktober
Sepuluh malam
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruna Pembaharu (Antologi Puisi)
PoesíaKedewasaan yang terbentuk lalui opini labil. Oktober, 2016. Sampul oleh: @13summer Highest rank: #22 on Poetry 22-23 Oktober