Alegori Robusta

190 10 1
                                    

Asam sesap dirasa pekat air di cangkir
Sejenak hilang penat laku mubadzir
Mengamat hidup pemilik seribu bayang
Yang tiada putus ungkap kasih sayang
Bak pucuk dicinta ulam pun tiba
Muda-mudi pun ikut langkah jejaknya

Dengan sebatang di bibir pria,
Manis kata tutur-tutur wanita

Tamsil terdengar kembali di celotehan pagi
Kau yang ikut acuh bagai pemerhati
Jangan sanksi!

Dunia ini nikmat, bak secangkir kopi

Purwokerto, 19 Oktober
Sepuluh malam

Teruna Pembaharu (Antologi Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang