Sudah Letih Namun Tak Boleh Bubar

166 11 0
                                    

Lirih suara pada nafas-nafas yang tinggal seujung
Tersirat macam keinginan tinggi menggantung
Di lebat dedaunan, di silau kaca jendela gedung
Hampir saja kau cerai dengan otakmu yang menggunung
Banyak kau tuai hujat dalam kebenaran
Banyak kau dicederai sembilan ingatan

Sudah letih namun tak boleh bubar,
Tanpa pamrih tertidur atas tikar.

Kau kini 'lah sampai ujung perkara
Tinggal mendengar sesahutan suara
Bacalah seperti apa sebelumnya
Kau yang 'kan rangkai dengan pena
Segala pedih rasa tak terumbar
......

Sudah letih namun tak boleh bubar.

Purwokerto, 24 Oktober
2 Dini hari

Teruna Pembaharu (Antologi Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang