(Tak perlu lagi kujelaskan untuk siapa)
Kau yang terjerembab di lembar Bumi Manusia
Ingin ikut bagian Anak Semua Bangsa
Yakin mengekor empunya Jejak Langkah
Di dalam Rumah Kaca seraya menengadahKau tarik ulur kembali rangkaian lalu
Gita cinta akan sosok dan ilmu
Kau tarik nafas panjang dan hembuskan
Untuk rindu Bapak yang tertahan
Singkirkan niat buruk sesumbar
Sebelum hati di ancam gusarPramoedya yang kagum Soekarno
Kau pula yang rindu Bung Karno
Kau dengannya bagai satu rasa
Yang sama hidup derita beda ceritaBanyak insan cakap kekuatan dahsyat
Yang tak terduga manusia
Yang bisa timbul pada samudera,
Pada gunung berapi dan pada pribadi
Yang tahu benar akan tujuan hidupnyaPurwokerto, 15 Oktober
Sepertiga malam yang kedua
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruna Pembaharu (Antologi Puisi)
PoesiaKedewasaan yang terbentuk lalui opini labil. Oktober, 2016. Sampul oleh: @13summer Highest rank: #22 on Poetry 22-23 Oktober