Tertipu Hawa

202 8 3
                                    

Telungkup tangan di atas pena
Tertulis habis usang sandiwara
Kau mengguratkan sesal dulu kala
Tapi sudah lapuk termakan usia
Tak lagi pantas untuk disimak
Di dalam kelambu ninik-mamak
Tilam hanya tempat tergeletak
Yang sudah jemu terhenyak

Saban malam jelang ahad
Seakan larut sudah tak bertekad
Mungkin hilang beribu abad
Apakah ini kau sebagai umat?

Begitu buta kau dalam nafsu
Melihatnya dari tembus tisu
Kau si penulis dunia palsu
Sonder dihujat tak tahu malu
Dan kini kau mulai tahu rasa
Alangkah indah tertipu hawa
Setan nyata miliknya pria
.....

Nikmatilah kini tertipu hawa

Purwokerto, 15 Oktober
Malamnya muda-mudi

Teruna Pembaharu (Antologi Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang