Malam itu jiyong sengaja berdiam diri lebih lama di dalam ruangan kerjanya di kantor, ia masih tak ingin pulang kerumah, ia masih takut kalau kalau perkataannya akan menyakiti taeyeon.
All is well. Everything is gonna be okay. Stand up and don't lose your faith.
Jiyong membaca sebuah tulisan di meja kerjanya, sebuah motivasi yang diberikan taeyeon saat mereka sedang dalam masa masa terberat. Bersama.
Jiyong menyentuh kertas itu perlahan, kertas yang sudah mulai lapuk dimakan waktu lalu melirik jam di ponselnya.
01.45 a.m.
Jiyong merapikan barang barangnya dan segera pergi menuju mobilnya yang terparkir di basement.
****
Taeyeon terus menatap jam di dinding dapur, ia tak bisa tidur. Ia takut jiyong melakukan hal aneh karena kejadian irene kemarin. Ia takut kalau kalau ada pikiran jahat dikepalanya.
"Taeyeon-ssi, kau tak perlu menunggu jiyong, dia akan pulang terlambat hari ini" ibu jiyong keluar dari kamarnya.
"Tidak apa apa, lagipula aku belum mengantuk" ucap taeyeon
"Kalau begitu mau ku buatkan teh?" Tanyanya
"Tak perlu, biar nanti ku buat sendiri. Tidurlah eomeonim. Aku tak bisa tidur kalau jiyong belum datang" ucap taeyeon
"Tolong maklumi jiyong, mungkin ini masih terasa berat untuknya. Karena seperti yang kau tahu, joohyun selalu bersamanya selama ini, jadi kehilangannya bisa jadi kesakitan yang besar walaupun ada kau sekarang" jelas ibu jiyong
Taeyeon tersenyum, lalu menepuk pelan punggung ibu jiyong.
"Aku baik baik saja, eomeonim. Tentu saja aku yang harus mengerti, aku yang menyebabkan jiyong bergantung pada Irene-ssi" jawab taeyeon.
Sementara itu, Suara mobil terdengar jelas memasuki garasi yang ada tepat di samping halaman rumah jiyong, taeyeon berlari membukakan pintu untuk lelaki kesayangannya.
"Ji, kau pulang" sapa taeyeon riang
Jiyong tersenyum lalu mengelus rambutnya pelan dan masuk kedalam.
"Kenapa kau belum tidur? Tidurlah sudah terlalu malam" ucap jiyong sambil melepas tuxedo nya.
"Mana bisa aku tidur kalau kau belum datang? Kemari biar ku bantu" jawab taeyeon sambil mendekatinya
"Tak perlu, kau pasti lelah menunggu. Tidurlah duluan, aku mau menyelesaikan pekerjaanku di ruang kerja" jawab jiyong lalu membawa tas dan tuxedo nya masuk kedalam ruangan kerja.
"...ji? Mau ku buatkan teh atau kopi?" Tanya taeyeon ragu
Jiyong menggeleng sambil tersenyum simpul.
"Tidurlah, taeyeon-a" jawabnya.
****
Taeyeon menatap punggung jiyong. Merasakan setiap langkahnya yang menjauh dari dirinya, entah mengapa ia juga merasa bahwa semakin jauh langkahnya, semakin menjauh juga jalan yang harus ia tempuh untuk kembali padanya.
Taeyeon masuk kedalam kamar mereka, ia merasa sangat kesepian dan kosong, jiyong tak ada di sampingnya.
Kumohon jangan berpaling dariku, ji. Jangan biarkan aku menunggu terlalu lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unloved √GTAE √ COMPLETED
FanfictionNO MATTER HOW DARK THE MOMENT, LOVE AND HOPE ARE ALWAYS POSSIBLE.