Flashback
Irene merapikan semua barangnya di dalam koper, ia memasukan satu persatu barang berharganya.
Memperhatikan setiap barang yang ia sentuh, tak ada satupun yang tak berhubungan dengan jiyong.
Bagaimana aku bisa hidup dengan semua kenangan ini
Pikirnya, lalu kembali memasukan semua barang barang itu.
"Joohyun-a, ada kiriman paket" panggil ahjumma dari lantai bawah.
Irene berjalan kedepan untuk mengambil paket pesanannya.
"Apa itu?" Tanya ahjumma
"...I-ini? Ini minuman diet ku, aku akan membawanya ke paris" jawabnya ragu
"Aigooya, apa lagi yang harus kau lakukan? Badanmu sudah tanpa daging joohyun-a" ucap ahjumma sambil berjalan ke dapur.
Irene kembali masuk kedalam kamarnya, ia membuka paket itu, perlahan.
Potassium
Ada tulisan yang menempel pada botol kecil didalam kardus kecil yang ia pegang, lengkap dengan sebuah suntikan yang masih baru.
Ia menggenggam botol kecil itu,
Apa ini benar? Apa dengan ini aku bisa melupakan mereka? Apa dengan ini semua rasa sakit ini akan hilang?
Pikirnya sambil terus menggenggam botol mungil itu.
Irene memasukan botol potassium dan suntikannya kedalam tas kecilnya. Ia masih tak tahu apa yang harus ia lakukan dengan itu. Tapi ia hanya ingin mengakhiri semua penyiksaan ini. Bagaimanapun caranya.
Keesokannya.
Ia menyalakan mobil, rencananya hari ini ia akan berpamitan pada keluarga jiyong, bagaimanapun mereka pernah jadi sumber kebahagiaannya.
"Ahjumma, aku pergi dulu" ucap irene sambil membuka pintu mobilnya.
Ahjumma berlari kearahnya
"Joohyun-a!" Ucapnya lalu memeluknya
"Kau selalu tahu bahwa aku menganggapmu seperti putriku sendiri. Tolong ingat bahwa kau tak pernah sendirian, ahjumma akan terus menemanimu" ucapnya sambil mengelus punggung irene
Irene memeluknya lagi
"Gomaweoyo, ahjumma. Kau juga selalu tahu bahwa salah satu alasanku kembali kesini adalah karena aku merindukanmu. Kau adalah wanita yang paling ku sayangi, ibu yang merawatku sejak kecil walaupun tak melahirkanku. Kau tahu aku selalu menyayangimu" jawab irene
"Nah, sekarang pergilah. Jiyeon pasti sedang menunggumu" ucap ahjumma sambil melepasnya pergi.
Ia masuk kedalam mobil lalu melajukan mobilnya menuju sebuah toko bunga didekat rumah jiyong, ia membeli sebuah bucket bunga lily pink untuk ibu jiyong dan sebuah bucket bunga mawar putih untuk ahjumma.
" tolong buat itu secantik mungkin, itu untuk ibuku" ucap joohyun pada si penjual bunga.
"Tolong kirimkan bucket bunga mawar itu pada alamat ini, dan yang satunya akan ku bawa" lanjutnya sambil memberikan sebuah kertas alamat.
Joohyun menunggu bucket nya selesai, sambil menulis sesuatu di kertas kecil, lalu menyimpannya didalam dompet.
"Terimakasih, ini uangnya" ucap Irene ketika si penjual itu menyerahkan bucket bunga lily padanya.
****
"Sudah ku bilang jangan membentaknya, oppa"
Irene berjalan menuju jiyeon yang sedang ketakutan, langsung setelah ia memarkirkan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unloved √GTAE √ COMPLETED
FanfictionNO MATTER HOW DARK THE MOMENT, LOVE AND HOPE ARE ALWAYS POSSIBLE.