(Twenty Four)

1.4K 131 4
                                    

Hari ini, sehari sebelum pernikahan mereka digelar,  entahlah,  ini masih terasa tak tepat untukku. Setelah aku mengantar jiyeon menemui joohyun, aku melihat secercah percikan senyumannya di wajah anak itu. Tak diragukan jiyeon memang putrinya, tapi yang membuatku terkesima adalah ada goretan wajah joohyun didalamnya, ada sesuatu yang bisa mengingatkanku pada joohyun saat melihatnya.

Aku memutuskan untuk datang ke pernikahannya, aku memutuskan untuk merelakannya dengan cara ini, mungkin dengan melihatnya bahagia aku juga akan merasa bahagia.

Dddrrrr

Ponselku bergetar diatas meja.

Soojeong

"oppa? Kau sudah siap?"   Tanyanya dengan nada yang ceria

"soojeong-a, kau ada dimana? Aku masih ada operasi 1 jam lagi, kalau kau mau kau bisa datang ke rumah sakit dan menungguku, ini operasi kecil jadi pasti hanya sebentar" jawab ku

"okay, kalau begitu aku akan kesana"

Ia menutup ponselnya duluan.  Hari ini, seperti yang sudah ku janjikan kami akan membeli baju baru untuk soojeong supaya dia mau menemaniku ke pesta pernikahan taeyeon.

"dok, pasiennya sudah siap" tegur seorang suster setelah mengetuk pintu ruanganku.

****

Yippee hari ini aku tak bekerja karena yeonhee akan menggantikanku, hari ini aku akan pergi bersama minho oppa untuk membeli baju baru, ia mengajakku untuk menemaninya ke pernikahan temannya.  Sebenarnya sih, itu hanya alasanku saja, sudah lama tak bertemu minho oppa, walaupun dia sedikit galak dan kadang aku masih teringat sosoknya saat jadi kakak kelas yang paling di takuti di sekolah, tapi dia tetap mempesona.

Dulu aku memang pernah sangat menyukainya, sebenarnya aku tak pernah berhenti menyukainya, hanya setelah itu kami tak pernah bertemu. Dia sangat cute! Wajah bingungnya, wajah marah, tersenyum, serius, dan bermacam macam ekspresi lainnya selalu berhasil membuat hatiku berdebar.
Ini masih pukul 9 pagi dan dia sedang menyelesaikan operasinya yang kedua, pasti sangat melelahkan, dia juga pasti belum sarapan.

Aku memutuskan untuk membeli beberapa sandwich dan fruit latte. Aku jadi ingat dulu dia sangat menyukai sandwich buatan ku yang sering ku kirim diam diam ke kelasnya, mungkin sampai sekarang dia tak tahu siapa yang mengirimnya.

"yeoboseyo?"

Aku menelpon minho oppa untuk memastikan apa dia susah selesai

"annyeonghaseyo, ini ponsel dokter choi, beliau masih ada di ruang operasi, bisa saya tahu dengan siapa saya bicara?"

Sapa seorang wanita dari balik ponsel itu

"ah, begitu. aku hanya ingin tahu, lantai berapa ruangan dokter choi? Aku akan mengantarkan sarapannya kesana"

Ucapku

"ruangan dokter choi ada di lantai 5, anda bisa menanyakannya kembali di resepsionis mereka akan mengantar anda ke ruangannya"

Jawab wanita itu

"terimakasih"

Jawabku lalu segera masuk kedalam rumah sakit itu.

Rumah sakit yang cukup besar, mewah, tak heran minho oppa punya banyak uang sampai dia mau membelikanku baju baru hanya untuk menemaninya.

Unloved √GTAE √ COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang