Taeyeon merapikan bajunya. Ia memasukannya kedalam koper. Semuanya.
"..eomma?" Sapa jiyeon yang sedari tadi mengamatinya dari luar
"Eomma mau kemana?" Tanya jiyeon
Taeyeon menghentikan gerakan tangannya dan berbalik menghadap jiyeon. Jiyeon menghampirinya.
"Eomma baik baik saja?" Tanya jiyeon sambil mengusap pipi taeyeon
"Eomma? Eomma tak apa apa jiyeon-a" jawab taeyeon sambil mengelus rambutnya
"Kupikir kita perlu bicara berdua, taeyeon-a" ucap jiyong yang baru datang dan langsung menyimpan tas dan tuxedo nya.
"Tak ada yang ingin ku bicarakan ji" jawab taeyeon.
"Eomma dan appa bertengkar lagi?" Tanya jiyeon
Taeyeon menggeleng sambil mengusap pipi putrinya
"Jiyeon-a, mau main komputer sebentar? Eomma dan appa harus bicara" kata jiyong
Jiyeon keluar dari kamar itu.
Taeyeon memalingkan wajahnya.
"Kenapa kau memasukan baju baju itu ke koper? Mau kemana kau" tanya jiyong
Taeyeon tak menjawab
"Kau akan seperti ini terus kim taeyeon?" Kata jiyong
Taeyeon masih tak ingin menjawabnya.
"tatap mataku kalau aku bicara" kata jiyong
Taeyeon menatapnya tajam.
"Mungkin kau merendahkanku karena aku begitu tergila gila dan penuh dengan rasa bersalah padamu. Tapi kau tak boleh seperti ini! Bagaimanapun wanita Itu sudah tak ada! Kau tak perlu memperlakukan ibu dari putrimu seperti ini!" Ucap taeyeon keras
"Kau tak perlu bicara seperti itu. Seharusnya kau tahu kau belum menjadi siapapun bagiku. Seperti yang kau katakan kau adalah ibu jiyeon. Tapi belum jadi apapun untukku" ucap jiyong
Taeyeon menatapnya tak percaya.
"Apa kau perlu bicara seperti itu?!"
Setetes air mata mengalir di pipinya.
Jiyong menyentuh tangan taeyeon pelan.
"M-maaf. A..aku aku tak sengaja" ucap jiyong
"Kau keterlaluan ji" taeyeon melepas tangannya lalu kembali memasukan baju dengan cepat.
"Jangan pergi. Taeyeon-a" cegah jiyong
Taeyeon tak mendengarkannya.
"Kim Taeyeon, kau dengar aku? Ku bilang jangan pergi!" Ucap jiyong sekali lagi.
Taeyeon menutup kopernya lalu menurunkannya ke lantai.
"Taeyeon-a" jiyong mencegat tangannya, tapi taeyeon tetap menarik kopernya keluar dari kamar itu. Jiyong berusaha mengejarnya keluar.
"Taeyeon-a, kim taeyeon!" Panggil jiyong
Taeyeon tak berhenti.
"Ayo kita menikah. Menikahlah denganku!" Teriak jiyong.
Taeyeon menghentikan langkahnya.
"Baiklah, kalau itu yang bisa menghentikanmu. Ayo kita menikah. Aku akan menikahimu" ucap jiyong.
Taeyeon berbalik menghadap jiyong. Ia mengernyitkan matanya lalu menghapus sisa sisa air mata di pipinya.
"Kau tahu buka itu yang ku inginkan, kwon jiyong. Jangan pura pura buta dan tak melihat ku. Aku hanya ingin kau menghargai perasaanku. Kau terlalu terbawa perasaan pada joohyun-ssi dan lupa bahwa ada seseorang yang bisa melakukan apapun untuk mu. Kau bahkan tak bisa menerima apapun yang ku berikan, apa sulitnya menerima? Kau hanya tinggal diam dan tak melakukan apapun! Tapi kau terus menolak dan mendorongku pergi. Sekarang ap--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unloved √GTAE √ COMPLETED
FanfictionNO MATTER HOW DARK THE MOMENT, LOVE AND HOPE ARE ALWAYS POSSIBLE.