dai meletakan laporan kerja di atas meja kecil di hadapanya,ia meraih cangkir kopinya dan menyesap isinya perlahan,sambil melirik kearah luar dinding kaca di sampingnya dan mendapatkan kegelapan mutlak sejauh matanya dapat melihat, jika mata hari masih berkuasa,mungkin ia akan dapat melihat pemandangan luasnya lautan di hadapanya.
ia meletakan gelasnya perlahan ,sekarang ia menoleh ke arah pembaringan di mana pemuda imutnya masih terlelap,penerang di kamar tidur saat ini hanya berasal dari sinar lampu kecil di pintu masuk kamar,dan ruangan kecil tanpa pembatas tempat dai duduk,memeriksa laporan kerjanya saat ini,membuat ruang tempat tidur berada menjadi temaram,namun dai masih dapat melihat raut wajah kayle yang masih tertidur dengan jelas.atau mungkinkarna ia memiliki mata yang tidak biasa pada umumnya.
menghela napas,melirik jam tanganya yang menunjukan jam sembilanmalam.dai kembali melanjudkan pekerjanya.ia selalu tak mengerti kenapa ayahnya masih menyuruhnya melakukan tugas kantor sedangkan ia di wajibkan untuk sekolah,kenapa tidak sekalian mempekerjakanya di kantor,dan untuk sekolah ia dapat melakukan home schooling,bukan.
pergerakan dari atas pembaringan menarik perhatianya.kayle memajukan tubuhnya,mengeliat sambil mengerang kecil.dai menatap gerakan seksi itu,yang membuatnya membayangkan dirinya yang telah membuat kayle mengerang seksi seperti itu saat mereka bercinta,dan suara erangan kecil itu,membuat dai merasa celana yang ia kenakan menjadi terasa sesak.dan tak sabar untuk mendengar erangan itu lebih keras lagi,dan lagi.
kayle bangkit perlahan,kedua matanya masih mengantuk namun ia tahu ia harus bangun,ia menoleh kiri dan kanan untuk melihat situasi kamar yang temaram,saat itulah ia tersadar oleh sebuah gerakan kecil di sisi kirinya.ia melihat seorang pemuda yang tengahmerapihkan lembaran-lembaran kertas di sana.
"selamat malam."ucap dai,mengalihkan pandangan dari tubuh telanjang kayle,ia harus melakukannya jika tidak dia akan segera meloncat menerkam kayle.ia merapihkan kertas-kertas laporannya,sebelum kembali menatap kayle yang masih belum bersuara. " kau tidur cukup lama,apa kau lapar?."
" k..ka,kakak ke dua." ucap kayle.terkejud saat mendapatkan dai duduk di sana.
bukan hanya dai yang memanggil kakak pertama dengan 'kakak pertama',tapi juga semua keluarga ryu memanggil kakak pertama dengan sebutan 'kakak pertama',walau kakak pertama memiliki namanya sendiri,dan tentu saja,gelar kakak kedua ia kantongi,dan kakak ketiga di miliki hyuga,bahkan ryu kecil mendapat pangilan kakak ke empat,meski usianya masih belia.
panggilan itu bukan tanpa arti dan tidak diberikan oleh semua keluarga ryu secara serampangan dan asal,juga bukan karna keluarga mereka paling dan terkaya di antara keluarga ryu lainya...yaaa kecuali keluarga kakak pertama tentunya,ada alasnya...dan alasanya tak bisa di bantah oleh keluarga ryu.karna mereka berempat special.
dai mengisi sebuah gelas denganair putih dari water pot yang terbuat dari kaca di hadapanya,lalu ia bangkit dan berjalan menghampiri kayle,dan menyodorkan gelas itu.ia cemas saat mendengar suara kayle yang terdengar serak.
" minumlah." kayle menerima gelas itu dan menengguk isinya hingga tandas.
" terima kasih." ucapnya,sambil menarik nafas lega.
" sama-sama."dai mengambil gelas itu dari tangan kayle dan meletakannya di tempat semula.
" kenapa kakak kedua berada di kamar saya." ucap kayle,merasa canggung.
dai menoleh dan tersenyum,ia melangkah menhampiri kayle dan duduk di tepi pembaringan menghadap kayle." kenapa aku di sini.?..." tanya dai,ia mengulurkan tangan hendak menyentuh wajah kayle.tanpa sadar kayle memundurkan badanya mencoba menghindari sentuhan tangan dai.namun kaylesalah,tangan dai terulur bukan untuk menyentuh wajahnya tapi tangan itu mendarat di dadanya dan mengusap puncak dada kayle dengan punggung jari-jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TARGET KU
RomanceRyu wu dai...menginginkan pemuda imut itu seperti udara untuk paru-parunya....di saat ia akan berhasil memilikinya....pemuda itu menghilang,menghancurkan dunia nya,namun ia tak menyerah...dan bertekad untuk mendapatkan pemuda itu menjadi milik nya d...