HARUS KUAT

5.8K 393 4
                                    

Meski tak ada suara tangis yang terdengar, namun air mata yang membasahi pipi sudah cukup menunjukan betapa sedihnya pemuda yang kini duduk di sudut kamar yang gelap di antara barang-barang yang hancur lebur, meja kayu yang retak, kasur yang porak poranda. Layar tv yang retak terkena lemparan benda keras....kursi yang tergeletak di sudiut kamar dan terguling dengan kaki patah.

Para pelayan tak bisa berbuat banyak, yang mereka lakukan hanya menunggu di depan kamar. Salah satu kamar yang merupakan bangunan lain dari bangunan rumah bergaya tradisional yang kaya ukiran dan megah itu.

Meski kamar dai gelap. Namun strukture bangunan yang tinggi membuat cahaya bulan dapat masuk menerangi bagian dalam kamar, membuat kamar menjadi temaram. Dan itu cukup untuk para pelayan yang mengawasi tuan mudanya untuk memantau keadaan.

" aku penasaran kenapa tuan muda bertingkah seperti ini memangnya ada apa sih." bisik pelayan A ke pada teman yang berdiri di sisinya.

" putra dari keluarga shuo baru saja meninggal."..balas temannya yang juga berbisik.

" memang ada hubungan apa tuan muda dengan anak dari keluarha shuo. Apa mereka......itu " pelayan A mengangkat jari kelingking ke hadapan temannya. Dan menggoyangkanya.

" jangan berkata yang tidak - tidak. " bantah pelayan B menurunkan tangan pelayan A dari depan wajahnya.

" lalu kenapa tuan muda begitu berduka seakan - akan kehilangan kekasih."

" yang kudengar gosipnya, anak dari keluarga shuo itu suka di tindas. Dan tuan muda yang selalu melindunginya agar tak lagi di tindas...mungkin tuan muda sudah menganggab anak itu sebagai adiknya. secara tuan muda anak semata wayang di rumah ini.".

palayan A mengangguk paham sambil bergumam " oh, begitu rupanya."... Melirik kedalam ruangan melihat tuan muda mereka dari celah kaca yang pecah.

Meski mereka dapat melihat tubuh yang duduk bersandar di sana. Tapi mereka tidak dapat melihat senyum kesedihan di wajah dai yang mendengar ucapan berbisik mereka.

" dia bukan adiku.....dia targetku.... pilihanku... Pemuda ku....milik ku........ke...kasih...ku teganya kau meninggalkan ku.....kembalilah pada ku...
ku mohon... " ratap dai lirih. Dalam kesunyian malam.

Menatap bulan yang  bersinar penuh tanpa awan yang menutupi. " kau menghina ku hee...menertawakan aku yang sedang terpuruk....." makinya dalam kalimat tak terucap... " ya..tertawalah. Tertawalah... sesuka hati mu....tertawalah sepuasmu. Saat ini aku memang pantas kau tertawakan...."

Dai mengangkat kedua tangannya, menatap telapak tangannya yang mulai berpendar mengeluarkan cahaya berwarna biru ke unguan....yang semakin lama-semakin terlihat jelas.

Kekuatannya adalah menghilangkan ingatan, dan selama ini sudah ia gunakan unruk membantu orang-orang yang membutuhkannya. Tanpa pernah sekalipun ia berfikir untuk menggunakan kekuatan itu untuk dirinya sendiri.

Tapi, hidup tanpa kayle,  Bagaikan hidup di lorong gelap dan hampa udara. Ia butuh kayle untuk hidupnya....demi hidupnya.

Dan ini sangat menyiksanya. Ryu dalam dirinya terus menggaung menginginkan pasangannya hingga seperti merobek jantungnya. Dan dai pun tak bisa mengakhiri hidupnya untuk bisa bertemu kayle di 'sana' karna ryu akan memastikan dirinya tetap hidup.

Karna itu...

Hanya ini jalan satu-satunya yang bisa ia lakukan agar menghentikan gaungan ryu dan penderitaanya.

"Kalau kau gunakan itu....bukan hanya kayle yang hilang dari dirimu. Tapi juga memory tentang kehidupanmu....."

Sosok di hadapanya, suasana kamar yang temaram tak memungkinkan dai melihat wajah orang di depannya. Namu dai mengenal orang itu bahkan melalui baunya sekalipun.

TARGET KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang