Suara erangan dan lenguhan itu terdengar berirama dengan suara decit tempat tidur yang membuktikan betepa kerasnya sang seme menghujam ke dalam rubuh ukenya. Meski percintaan itu di lakukan dengan sangat perlahan...
Gelora asmara yang selama sembilan tahun ini terkurung di dalam tebalnya gunung es kerinduan mulai memancarkan radiasi panasnya melalui celah retakan yang terjadi akibat pertemuan arus yang ber nama dai dan kayle.
kerinduan yang turut terkurung di dalamnya turut memancarkan gelombang hasrat dan kerinduan yang tak bisa di tahan lagi.
pria itu tak bisa lagi menahan dirinya untuk tidak menjamah tubuh kayle saat pertama ia memeluk tubuh itu. ia memerlukan tubuh itu untuk meredam hasrat kerinduanya yang tak terkendali, tali yang bernama kesabaran, yang selama ini mengikat hasrat itu sudah tak kuat lagi menahan amukannya. dia butuh menandai ulang setiap inchi tubuh itu agar hatinya tenang. ia butuh menunjukan kepada pria yang tengah mengerang tak berdaya sambil meremas ujung bantal, bahwa jiwa dan raganya adalah milik dai seorang.
karna itu dai menikmati setiap detik, setiap gesekan, setiap erangan, setiap kecupan, setiap sentuhan, setiap hentakan, dan setiap bisikan yang tercipta. pelan, keras, dalam dan lama.
yaa....dia akan menikmatinya setiap detik tak peduli setelahnya. bahkan jika kayle sampai tak bisa berdiri sesudahnya pun, itu memang tujuannya.
hujan ciuman mendarat deras disekujur tubuh kayle, meski tubuh itu sudah menggelepar tak berdaya, namun dai yang kini sedang bermandikan kenikmatan mengabaikan hal itu. ia harus meminta jatah sembilan tahunnya saat ini.
dai mengerang keras, saat ia melepaskan muatannya kedalam tubuh kayle. ia menghentak keras beberapa kali sebelum akhirnya berhanti. tanpa membebaskan diri nya dari lorong pribadi kayle yang penuh dengan cairan putih hangat miliknya.
''su...sudah, am....apun.....ampun kakak...ampun'' ucap kayle lemah, hanya itu yang bisa ia lakukan karna ia sudah tak memiliki tenaga lagi. bahkan untuk menggerakan kakinya turun dariataspundakdai saja ia tak sanggup.
mereka sudah bercinta sebelum matahari sepenuhnya muncul di garis cakrawala. sekarang mata hari telah bersinar terang tepat di atas kepala.
''tapi aku belum selesai,kay...aku masih ingin.'' ucap dai mengecup paha kayle yang menggelantung di depan dadanya.
''tidak...tidak.....jangan lagi,....mohon...aku lelah...lapar.....''rintih kayle. berusaha menggerakan tubuhnya bermaksud melepaskan kejantanan dai dari dalam tubuhnya. dan kay hanya dapat meringis kecewa saat benda di dalam tubuhnya kembali mengeliat.'' tida...tidaaaak..' tangisnya. tak berdaya.
'' sekali lagi kay....sekali lagi, setelah ini aku janji kita pergi sarapan.'' senyum dai. kembali menggoyangkan pinggulnya memainkan iramanya lagi...
''tidak.....tid...ak...ak....akh....aa.....ih... su.... sudah... sudah.....sudah.'' tangis kayle dengan tubuh yang kembali berguncang keras. namun dai tak bisa dan tak mau menyudahi ini....rasa takut jika ia menghentikan apa yang sedang ia lakukan saat ini, kayle akan kembali menghilang seperti dulu.
namun dai menepati janjinya. saat ia usai melampiaskan hasratnya. ia mengajak kayle yang lemas pergi sarapan, setelah dai membawanya ke kamar mandi, dan mereka mandi bersama.
dai tidak menyentuh tubuh kayle dengan sex lagi setelah mereka usai membersihkan tubuh mereka dan mengenakan pakaian. Kayle mengenakan pakaian yang di pinjam kan dai padanya, karna kayle tak membawa selembar pakaian pun saat penculikan dirinya terjadi. Saat membantu kayle mengenakan pakaian pun dai tidak berbuat macam-macam meski saat itu ia ingin menciumi leher jenjang milik kayle yang tentu saja telah di penuhi oleh kissmark buatanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TARGET KU
RomanceRyu wu dai...menginginkan pemuda imut itu seperti udara untuk paru-parunya....di saat ia akan berhasil memilikinya....pemuda itu menghilang,menghancurkan dunia nya,namun ia tak menyerah...dan bertekad untuk mendapatkan pemuda itu menjadi milik nya d...