part 13

5.2K 142 2
                                    

      Seseorang yg menculik raya mematikan telfonnya, kemudian menatap raya dengan senyuman picik yg tersembunyi dibalik topengnya.

       "lepasin gue!!  lepasin ga?! " bentak raya sambil berusaha melepaskan ikatan ditangannya

        "gue pasti bakal lepasin lu, tapi lu harus menyerahkan tubuh lu sama gue " ucap orang itu

     " Inget ya!!  Gue ga akan pernah lakuin itu!!  Lu cowo brengsek!! " hardik raya kemudian meludah tepat didepan orang itu.

      Orang itu geram ia merasa di remehkan.
     " kalau lu melawan,gue akan berlaku kasar sama lu!! " bentak orang itu kemudian mencengkram dagu raya, dan raya pun meringis.

      "lu harus turutin apa mau gue!!  " teriaknya dan melepaskan tangannya dr dagu raya, kemudian berjalan menuju pintu untuk mengunci pintu tsb. raya hanya bisa menangis dalam diam, ia berdoa semoga mondy datang sebelum orang itu benar" menyentuhnya.

        Drrrttt!!! 
Hp mondy bergetar tanda pesan masuk, kemudian mondy membaca pesan tersebut.

     "gedung tua? " gumamnya lalu bergegas pergi dengan menaiki motor, ia melajukan motornya tidak peduli dng orang" yg berteriak karna mengendarai motor ugal"an.

       Orang itu menuangkan bir kedalam gelas kemudian meminumnya pd raya, raya menutup mulutnya rapat" namun orang itu menekan pipi raya hingga mulutnya terbuka, dan orang itu langsung memasukkan minuman itu.

      "gue tau apa yg lu lakuin selama ini sama mondy" ucap orang itu dingin, ia masih saja meminumkan bir itu pd raya

    Raya hanya bisa menggeleng,perutnya sudah luar biasa sakit entah karna bir itu atau yg lain.
     Setelah ia rasa raya mulai hilang kesadarannya, ia pun melepaskan ikatan raya,namun perkiraannya salah, raya malah bangkit dan berlari menuju pintu berusaha membuka kunci, namun tidak bisa, dan orang itupun tertawa.

      " lo cari ini? " tanya orang itu sambil menenteng kunci.
    "gue ga bodoh,membiarkan kunci itu menggangtung disitu " ucapnya lagi santai,kemudian mendekat pd raya.

       "apa salah gue sama lo!!  Kenapa lo tega sama gue!! "

       " salah lu hanya satu ! Tapi itu akan gue ingat sampai gue mati!"

       "ngomong sama gue apa!!  lu harus ngomong, jangan gini!! " bentak raya

       Orang itu langsung mencengkram rambut raya hingga raya meringis
    "lu udah bikin gue patah hati ray, lu ga pernah mikirin perasaan gue!  gue suka gue cinta gue sayang sama lu tapi lu gapeduli itu!! " bentak orang itu didepan muka raya, raya terisak,dia mulai mengenali siapa penculik ini.

       Melihat raya yg terisak orang itu melepaskan tangannya dr rambut raya. Kemudian menyerahkan kunci pd raya

       "keluarlah, maafin gue " ucap penculik itu, raya sedikit kaget namun ia juga sedikit bersyukur karna penculik itu masih peduli dengannya,

      Raya mengambil kunci tsb, kemudian memegang sekilas pundak penculik itu.
      "maafin gue " ucap raya kemudian menyeret kaki nya kepintu dan membukanya.

       Sementara penculik itu, dia menitikkan air matanya, yahh dia merasa dirinya pengecut karna tidak pernh menungkapkan perasaannya pd raya. Dia salah berbuat seperti ini.

     Mondy menghentikan motornya, dia sampai di gedumg tsb, kemudian dia berjalan menuju gedung tsb, matanya menangkan siluet orang yg berjalan dengan langkah yg terseok, mondy pun menghampiri orang itu yg ia yakini adalah raya.

       "raya? " panggil mondy dr belakang, raya pun menoleh.

       "mondy?" ucap raya lirih,kemudian menghampiri mondy memeluknya erat sambil terisak.

    "kamu baik" aja kan ray?  dimana penculik itu? " tanya mondy tenang, ia mengusap Kepala raya tanda kalau dia ada untuk raya, dan melindunginya.

   . Raya hanya menggeleng,kemudian merenggangkan pelukannya menatap mondy.

      "a aku takut mon " ungkap raya lirih

        "ssst..  Ada aku disini, jangan takut lagi ray.. " ucap mondy

       Raya tersenyum samar, dan kemudian pandangan nya mennggelap.
     Brukkk!!  Raya pingsan, untung saja mondy refleks menyambut badan raya kalau tidak mungkin raya sudah terjatuh

    " ray?  raya? " panggil mondy sambil menepuk pelan pipi raya namun tidak ada respon. Mondy pun mengambil ponsel nya untuk menelfon ambulance.

      Beberapa menit mondy menuggu akhirnya ambulance itu datang, raya dan mondy masuk kedalam ambuance tsb.
       Mondy terus saja menggenggam tangan raya, sambil menatap muka raya yg pucat.
     Entah kenapa mondy memikirkan hubungannya selama ini pd raya, partner yg tidak berlandaskan status apapun.

Tbc

Takdirku adalah Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang