part 40

3.5K 142 1
                                    

    Raya membuka perlahan matanya, yg pertama ia lihat adalah langit" ruangan yg berwarna Putih Serta bau khas obat"an.
     Raya melirik samar ke arah samping, ia melihat seorang memakai baju pasien, dengan kepala diperban Dan seseorang itu tersenyum samar padanya namun tetap terlihat wajah khawatir Di muka orang tsb.
   Sekali lagi raya mengerjapkan matanya, agar nyawanya benar" terkumpul.

      "ray... "

    Deggg!!
   Raya mengenal suara itu, suara khas itu, suara orang yg selama ini ia rindukan,dan raya merasakan sentuhan hangat Di tangannya, Tanpa basa basi lagi raya kembali menatap orang itu, ia langsung menitikkan airmatanya.

     "mondy... " lirih raya  "hiks mondy... "

     Yah dugaan Raya benar, orang itu adalah Mondy!  Sahabatnya!  Orang yg ia cintai! 
  
       Mondy yg melihat raya yg terisak, Malah tertawa pelan, namun tangannya semakin erat menggenggam tangan raya.
    Raya masih terisak ia melirik mondy, alisnya berkerut
    " jangan menertawakanku!  Aku tau aku cengeng,huh!" kesal raya sambil memajukan bibirnya beberapa senti.

     "pfft..  Iya iya... Maaf..  " ucap mondy lembut.
  
     Setelah mondy mengucapkan Kata maaf keheningan pun terjadi,hingga.

    "astaga! " ucap raya dengan nada yg agak shock, ia juga langsung mendudukan dirinya dan menarik tangannya dari mondy.

    " Mon?  mondy  kan? " ucap raya

     Mondy terlihat bingung,ia mengangguk ambigu
    "I, Iya aku mondy, kenapa ray?"

    Bahu raya merosot,tangisnya pecah lagi,mondy melihatnya Makin kebingungan tanpa aba" raya langsung menarik tubuh mondy lalu memeluk nya erat sambil memukul" punggung mondy, menggumamkan Kata, "jahat" pada mondy.

     " ssttt... " mondy mengusap" punggung raya agar wanita hamil itu sedikit tenang.
    Beberapa Saat kemudian tangis raya mulai reda, namun Raya tetap memeluk mondy, tanpa ada niat melepaskan pelukan itu.

     " aku pikir Tadi kamu sudah sadar kalau tadi itu aku " ucap mondy. Raya menggeleng samar.

     " trus kenapa menangis? " tanya mondy,ia melepaskan pelukan raya lalu nenangkup kedua pipi raya dan menatap mata raya yg sembab.
      Raya memegang tangan mondy yg dipipinya, Lalu menatap balik mata mondy.

     " aku pikir tadi itu cuma Mimpi, tapi setelah kamu mengeratkan genggaman itu ternyata aku ga Mimpi, Mon..  Aku Sayang Sama kamu " jelas raya,nada suara nya juga mulai gemetar lagi.

      Mondy tersenyum sedikit geli, kenapa raya seperti kekanak-kanakan gini?  Apa karna dia sedang mengandung, dan mondy langsung teringat anaknya,refleks mondy menyentuh perut raya.
     Raya memejamkan matanya sekilas, merasakan sentuhan hangat diperutnya,ia tersenyum.

      "satu hal yang aku tahu Setelah kejadian itu,ternyata calon anak aku dan calon ibu dari anak aku adalah seseorang yg sangat hebat dan kuat, bahkan mungkin aku Kalah " ucap mondy, Raya terkekeh.

     " kenapa jadi mendramatisir seperti itu? " tanya raya menaikkan 1 alisnya.

     Mondy menyentil lembut alis raya.
    " fakta sayang...  " ucap mondy lembut, Dan pipi raya langsung bersemu merah.

     " aku panik waktu itu, aku mendengar suara kegaduhan dan setelah itu aku juga mendengar suara kamu,aku berusaha untuk bangun dan menggerakkan semua badan aku agar bisa menolong Kamu, dan ternyata Tuhan membantu aku, aku bisa bangun bahkan menggendong Kamu " ungkap mondy panjang lebar.

    " menggendong aku? " tanya raya
 
    " iya.. Awalnya aku ga percaya tapi itu adanya " ucap mondy

    Raya tersenyum sumringah.
  " Kalau aku tau dari dulu caranya agar Kamu sadar Lagi, aku bakal ngelakuin ini" ucap raya polos Dan langsung Di plototin mondy.

    " lebih baik aku koma daripada melihat kamu dan calon anak aku dalam Bahaya, apalagi Kamu berdarah " " mondy mengucapkan dengan gidikkan bahunya,karna dia memang tidak tahan melihat darah kepalanya pasti pusing dab lututnya juga gemetar.

     " aku cinta sama kamu Mon...  " ungkap raya tulus, dan kembali memeluk mondy.

     Mondy juga langsung merangkul punggung raya.
    " aku lebih mencintai mu.. Ray " balas mondy dengan senyum mengambang dibibirnya.

Tbc

Takdirku adalah Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang