BAB 9

342K 16.4K 367
                                    

"Semua perlakuan manis-mu pada ku. Membuat ku kembali berharap pada-mu,"

(Nadira)

***

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, dimana dia tidur saling berpelukan. Jujur saja itu sangatlah nyaman, berbeda dengan tidur mereka berdua sebelumnya.

Dan kini yang sedang Nadira pikirkan adalah 'Pesta Topeng'?. Lebih tepatnya setelah ia membaca novel romance yang didalam novel tersebut menceritakan tentang pesta topeng.

Ingin sekali Nadira merasakan apa itu pesta topeng. Setelah mencari tahu apa itu pesta topeng yang sesesunggunya. Sangatlah berbeda dengan apa yang Nadira bayangkan selama ini.

Sampai-sampai Nadira hanya bisa membayangkannya sambil tersenyum nggak jelas. Membayangkan kalau dia berada dipesta topeng.

"Kamu kenapa senyum-senyum?" tanya sebuah suara disebelah Nadira. Nadira menoleh dan mendapatkan Ramzan yang sedang duduk disofa tepat disebelahnya.

Nadira mengernyit heran. Sejak kapan Ramzan ada disini? Perasaan tadi dia sendirian deh disini.

"Aku baru saja ada disini, kenapa pintunya tidak dibukain?"

Heh? Kok Ramzan bisa tau apa yang ada didalam otak Nadira. Apa Ramzan bisa baca pikiran?

Ramzan tertawa.
"Aku tidak bisa baca pikiran Nadi, hanya saja raut pada wajah wajah mu sangat mudah untuk dibaca." ucap Ramzan.

Perfect sekali saudara-saudara, lagi-lagi Ramzan menjawab pertanyaan yang ada di dalam otak Nadita.

Nadira hanya tersenyum.
"Kok tumben udah pulang jam segini kak?" tanya Nadira.

"Karena ini hari sabtu,"

"Apa hubungannya kalau sekarang hari sabtu, dengan kak Ramzan sudah pulang?"

"Jelas ada hubungannya. Sekarang aku tanya pada mu, sudah berapa lama kau tinggal disini?"

"Hah?" Nadira tampak kaget,lalu berpikir. "Sudah sekitar 3 bulan mungkin," jawabnya sambil mengangkat kedua bahunya.

"Sudah lumayan lama. Kenapa kau masih tidak tau?"

"Apanya?"

Nadira tampak semakin bingung, obrolannya dengan Ramzan. Sebenarnya mau kemana obrolan mereka ini?.

Ramzan punya kebiasaan dihari sabtu. Dia akan pulang lebih awal dihari sabtu tanpa alasan yang jelas.

"Setiap hari sabtu aku akan pulang lebih awal," ucap Ramzan sambil menyenderkan punggungnya disandaran sofa.
"Kau tadi kenapa senyum-senyum sendiri?"

Nadira mengangkat novel yang ia baca menunjukkannya pada Ramzan, sebagai jawabannya.
"Aku tadi abis baca novel ini, nah di dalamnya ada cerita tentang pesta topeng gitu. Jadi aku ngebayangin gimana pesta topeng itu," jelas Nadira.

Ramzan mengangguk sebagai jawabannya.

"Lalu?"

"Ya... Aku pengen banget ke pesta topeng," Nadira tersenyum sangat manis membayangkan jika dia bisa berada di pesta topeng.

Because I'm... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang