Chapter [26]

13.9K 1.3K 158
                                    

Ruth B - Lost Boy

(Sorry for re-publish. Entah wattpad yang lagi error ato gimana, tp beberapa orang bilang chapternya ga bisa di comment hehe krn aku butuh bngt pendapat kalian mengenai Reon dan Gadhra hehe. Happy reading gaise! Luv!)

----⛔----

Via melangkah masuk menuju lobby gedung yang diyakininya adalah sebuah apartemen, melihat sekitar dengan orang-orang yang berlalu lalang di sekitar lobby.

Perempuan itu memutuskan untuk duduk di salah satu sofa besar yang berada di dalam lobby. Tangannya bergerak mengambil jeday miliknya di dalam tas, menjepit sebagian rambut luarnya ke belakang, dan sisanya dibiarkan tergerai indah di tubuhnya.

Jemari Via mulai membuka pita yang menglilingi kartu pink yang dipegangnya. Tulisan yang dicetak pada kartu itu membuat perempuan itu tidak bisa menebak pengirim kartu tersebut.

❌❌❌❌

Hello sweety! How's Reon's surprise? Is it great?
Hope u enjoy it! Loll

Fyi, ur surprise isn't over yet!:p
Lo harus naik ke lt.12 dan cari pintu apartemen nomor 1204.

Minta akses untuk masuk lift sama satpam dengan nunjukin ktp, karena nama Chessa Thivia udah dicatat sama mereka.

p.s. Kalo udah di depan, ketok dulu ya!

❌❌❌❌


Tulisan yang tertera di kartu pink itu membuat Via tertawa kecil, dan bertanya-tanya siapa pengirimnya? Atau ini masih dari Reon, Adel, dan lain lain?

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Via berdiri dari sofa tempat dia duduk dan berjalan menuju lift khusus penghuni apartemen.

Diserahkannya ktp miliknya kepada satpam yang menjaga di depan lift, sebelum satpam itu memberikan kartu akses kepada Via.

Via melipat kedua tangannya sambil mengetuk-ngetuk telapak kakinya ke lantai selama menunggu pintu lift terbuka. Jarinya menekan tombol bernomor 12 setelah ia masuk ke dalam lift, dan men-tapping kartu akses yang dipegangnya agar lift dapat bergerak menuju lantai 12.

Setelah menemukan pintu dengan nomor yang sesuai pada kartu, Via yang tadinya ingin mengetuk pintu mengurungkan niatnya. Seketika pikiran macam-macam berkeliaran di kepalanya. Biar bagaimanapun dia sendirian di tempat itu, dan tempat itu masih sangat asing baginya.

Via mengeluarkan ponsel di dalam tasnya, dan langsung membuka kolom chat-nya dengan Reon.

Chessa Thivia: Zarion Ananta,

Chessa Thivia: Lo ga mau jual gue ke om2 kan?

Satu menit, dua menit, tiga menit ia menunggu di depan pintu tidak ada jawaban sama sekali dari Reon. Bahkan di read pun tidak. Mungkin lagi nyetir, pikirnya.

Via memutuskan untuk mengetuk pintu di hadapannya sesuai dengan perintah yang tertulis di kartu.

Kedua telapak tangan Via bergerak menutup mulutnya yang menganga lebar setelah melihat ketiga orang di hadapannya yang baru saja membuka pintu

T R A P P E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang