The Smiths - Please, Please, Please, Let Me Get What I Want
Sebuah nama yang diucapkan oleh Tahira membuat Gadhra reflek melihat ke belakang, dan ia mendapati seorang perempuan sedang berdiri di dekat mereka sambil melambaikan tangannya.
"Meskpiun gue alumnus bukan alumni, gue tetep boleh dateng kan?" tanya perempuan itu.
Kedatangan Via membuat Tahira dan Enda tersenyum senang dan menghampiri perempuan itu. Tahira langsung memeluk Via dengan cepat, dan Enda yang berada di sebelah Via masih tidak menyangka bahwa perempuan itu akan datang ke reuni.
"Sumpah ya Vi gue samasekali ga nyangka lo bakal dateng!" Entah apa yang Enda rasakan saat ini, namun untuk pertama kalinya laki-laki itu merasa sesenang ini melihat kehadiran seseorang pada sebuah acara reuni.
"Nih temen lo," Via menunjuk Tahira. "Ada kali dia 15 kali nelfon gue kemarin, cuma untuk nyuruh gue dateng ke reuni. Sampe-sampe yang terakhir cowo gue yang angkat telfonnya. Ganggu orang pacaran aja," katanya sambil tertawa
"Gila psycho juga ya lo." Enda mendorong Tahira pelan yang membuat Tahira bergerak satu langkah ke samping kiri. "Terus kenapa lo tadi masih kaget liat Via, kalo lo udah tau dia bakal dateng?"
"Gue pikir Via ga bakal dateng. Makanya gue kaget dia ternyata beneran dateng."
Berbeda dengan Enda dan Tahira, Gadhra masih terdiam melihat kedatangan Via. Lelaki itu masih memperhatikan perempuan yang berdiri di hadapannya. Dress berwarna broken white di atas lutus dengan belt kecil mengelilingi pinggangnya, serta make-up tipis menghiasi wajahnya menyempurnakan penampilannya malam itu. Sebagian rambut luarnya ia jepit ke belakang, dan sisanya ia biarkan tergerai di tubuhnya.
"Lo bawa mobil?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Tahira membuat Gadhra tersadar dan memperhatikan percakapan orang di hadapannya.
Via menggeleng. "Enggak, gue sama Reon. Kebetulan dia sama adiknya ada urusan di deket sini."
Tahira ber-oh panjang. "Rumah lo lumayan jauh juga sih ya dari sini."
Perkataan Tahira membuat Gadhra menyadari sesuatu, ia bahkan belum mengetahui letak rumah Via yang baru.
Seperti menyadari sesuatu, Enda memberikan kode kepada Tahira untuk pergi dari situ. Tahira mengangguk paham dan pamit mencari makanan kepada Via dan Gadhra, yang kini hanya bisa memperhatikan punggung Tahira dan Enda yang berjalan menjauhi mereka.
Gadhra menarik nafasnya panjang dan membuangnya perlahan, berusaha agar suasana canggung tidak terjadi sebelum ia berjalan satu langkah mendekati Via.
Belum sempat Gadhra berbicara kepada Via, beberapa teman seangkatan mereka datang dan memeluk Via. Banyak yang terlihat terkejut dengan kedatangan Via karena pada dasarnya gadis itu keluar dari sekolah tanpa ada satu orang-pun yang tahu sebelumnya, kecuali Tahira.
Gadhra tetap berdiri menunggu Via selesai mengobrol dengan teman-temannya, sesekali laki-laki itu ikut menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh mereka.
Setelah semua teman-teman Via pamit, Gadhra mengajak Via untuk berkeliling. Kini keduanya sudah berada di koridor lantai satu, mereka tetap berjalan sambil memperhatikan sekeliling.
"Fans lo banyak juga ya." Gadhra membuka pembicaraan. "Daritadi tuh semua yang lewat pasti 'Eh Via!', 'Via?', 'Vi apa kabar banget?' like literally semua orang yang lewat," katanya sambil menirukan intonasi teman-temannya.
Via tertawa mendengar perkataan Gadhra. "Sedih ya lo ga di sapa?"
"Sialan." Gadhra mendorong bahu Via pelan yang dibalas dengan tawa oleh perempuan itu. "Gue kira lo ga bakal dateng Vi."

KAMU SEDANG MEMBACA
T R A P P E D
Teen Fiction[COMPLETED] One fraction of a moment you can fall in love, a love that takes a lifetime to get over | #26 in Teen Fiction, November 17th 2016. (p.s. cerita ini mengandung alur cerita maju mundur untuk pendalaman pengenalan terhadap karakter)