Chapter [29]

13.3K 1.1K 83
                                        

Christina Aguilera - Hurt

----⛔----

Jakarta, 2012

Gadhra sedang turun dari tangga rumahnya saat kedua bola matanya melihat Via sedang bermain dengan Ghea, adiknya yang kini sudah berumur 3 tahun lebih.

Ia berjalan ke meja makan dan mengambil sepotong roti yang sudah disediakan oleh Ibunya. Laki-laki itu tertawa kecil saat melihat tumpahan selai coklat di mejanya, yang sudah pasti pelakunya adalah Via yang cerobohnya luar biasa, dan Gadhra yakin 100% perempuan itu tidak menyadari perbuatannya.

Tangan Gadhra bergerak mengambil tissue di atas meja makan, dan mulai membersihkan tumpahan selai coklat itu, sebelum ia menghampiri Via.

"Yuk," kata Gadhra kepada Via yang masih bermain dengan Ghea di ruang keluarga.

Via menolehkan pandangannya ke arah Gadhra dan mengangguk. Perempuan itu langsung berdiri dari tempatnya, dan mencium pipi Ghea berulang-ulang kali karena gemas.

Gadhra menggendong Ghea yang duduk di karpet, tangannya bergerak membelai rambut anak itu, sebelum ia mencium pipi adiknya.

"Mas mau sekolah dulu ya!" kata Gadhra yang dibalas dengan anggukan oleh Ghea yang sudah mulai bisa berkomunikasi dengan orang-orang.

"Ati ati," jawab Ghea pelan yang dibalas dengan tawa oleh Gadhra dan Via.

Keduanya berjalan menghampiri Azzura—Ibu Gadhra dan menyalami tangan wanita itu, sebelum mereka masuk ke dalam mobil Gadhra dan langsung berangkat ke sekolah.

Di tengah-tengah perjalanan, Via menyalakan radio di mobil Gadhra. Perempuan itu sempat berdecak sebal saat menyadari ponselnya lowbatt dan tidak bisa menyambungkan ponselnya ke kabel aux di mobil Gadhra.

"Lo ada powerbank ga?" tanya Via kepada Gadhra.

Gadhra mengangguk. Laki-laki itu menyuruh Via mengambil powerbank miliknya di dalam tasnya. Via mengangguk paham dan tangannya langsung bergerak mengambil tas Gadhra di kursi belakang.

"Vi," panggil Gadhra saat Via sedang memainkan game Unblock Me di ponselnya yang sudah mulai menyala.

"Hmm?"

"Bolos yuk."

"Ayuk."

Jawaban Via sukses membuat Gadhra langsung menolehkan pandangannya ke arah perempuan yang duduk disampingnya.

Menyadari tindakan Gadhra, kedua bola mata Via melihat Gadhra yang masih melihat perempuan itu.

"Apaan?" tanya Via.

"Kaget gue."

"Kaget kenapa?"

"Gue kira lo bakal marah-marah gue ajakin bolos," kata Gadhra. Kini pandangannya kembali fokus ke jalanan yang cukup lengang saat itu. "Tau nya mau juga."

Via tertawa kecil. Perempuan itu kembali memfokuskan dirinya ke permainannya dan lebih memilih untuk tidak merespon perkataan Gadhra barusan.

Sekitar 15 menit kemudian saat mereka sudah mau sampai sekolah, Gadhra kembali bertanya kepada Via.

"Vi," kata laki-laki itu. "Lo serius mau bolos?"

Via mengangguk. Ujung telunjuk dan ibu jari sebelah kanannya menyatu membentuk gerakan tubuh 'oke'.

Gadhra tertawa melihat respon Via. "Naughty lo ya," katanya. "Tau gitu gue tiap bolos ngajakin elo."

Via menunggu Gadhra selesai memutarkan mobilnya menuju jalur yang berlawanan—karena mereka tidak jadi ke sekolah, sebelum ia menjawab perkataan Gadhra.

T R A P P E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang