Chapter [40]

25.7K 1.6K 214
                                    

Tal Bachman - She's So High

Waktu sudah menunjukkan pukul empat pagi dan Reon masih terjaga dari tidurnya. Tidak pernah disangkanya sama sekali, kesalahan yang tidak mampu Via ceritakan saat dirinya dan perempuan itu sempat cekcok soal Gadhra dulu, ternyata seberat itu. Bahkan untuk membayangkan bagaimana Via menghadapinya saja, Reon tidak sanggup.

Kalimat per kalimat yang diucapkan oleh Gadhra tadi, terus berputar di pikiran Reon. Membuat laki-laki itu sedang berpikir keras saat ini.

Setelah kejadian malam itu bersama Andita, Reon dan Andita memang menjadi lebih dekat. Dekat dalam arti teman, tidak lebih. Mengingat dulu mereka tidak pernah berkomunikasi sesering ini.

Sesaat setelah air mata Reon mengalir untuk pertama kalinya saat dirinya dan Andita sedang melampiaskan hawa nafsu mereka malam itu, laki-laki itu langsung tersentak dan dengan cepat dia menjauhkan dirinya dari Andita, yang masih memeluknya erat.

Jangan salahkan Reon, karena dia juga laki-laki normal dengan pikiran yang sedang hancur berantakan. Dan alasan utamanya untuk segera berhenti adalah, dia tidak bisa melepaskan Via dari pikirannya sama sekali.

Setelah berhasil melepaskan pelukan Andita, dengan cepat Reon menjalankan mobilnya untuk mengantar perempuan itu pulang. Namun saat keduanya sudah sampai, Andita tertidur pulas dan tidak bisa dibangunkan sama sekali.

Reon memutuskan untuk mengendarai mobilnya menuju McD terdekat, memarkirkan mobilnya, dan tidur di mobil sambil menunggu Andita untuk bangun.

Sekitar pukul tujuh pagi, Andita terbangun dari tidurnya yang membuat Reon yang masih terjaga langsung melihat ke arah perempuan itu.

Butuh waktu sekitar 15 menit untuk Andita agar dia benar-benar sadar. Saat itu juga dengan cepat Reon meminta maaf kepada Andita, atas apa yang sudah dilakukannya kemarin.

"We just kissed," kata Reon pelan. "I swear."

Andita yang ternyata sedikit-sedikit masih mengingat mengenai apa yang dilakukannya kemarin, langsung tersenyum kecil kepada Reon.

"I know," kata perempuan itu. "Gue juga minta maaf, karena gue yang mancing dan itu di luar kendali gue."

Sesaat setelah itu, keduanya berbincang cukup dalam. Reon jadi mengetahui alasan awal Andita mabuk-mabukan karena saat itu dia mengetahui pacarnya menghamili perempuan lain. Andita yang sempat stress berat, memutuskan menggunakan jalan singkat untuk menenangkan pikirannya, meskipun hanya untuk sementara.

Dan yang membuat Andita semakin tidak tahan, dia tetap memiliki hubungan dengan laki-laki itu, meskipun saat ini laki-laki itu sudah punya anak.

"Lo bukan cowo brengsek Yon," kata Andita pelan di sela perbincangannya. "Via cewe yang beruntung."

Setelah hari itu, sesekali dirinya dan Andita sering contact-contactan. Mereka purely temenan, tidak lebih. Mengingat ternyata hanya Reon yang mengetahui Andita masih berhubungan dengan mantannya yang sekarang sudah menjadi suami orang, dan Andita jadi merasa lebih aman untuk bercerita kepada Reon.

Andita juga tahu persis, Reon masih menaruh besar hatinya pada Via sampai saat ini. Berulang kali Andita mengingatkan Reon untuk kembali kepada Via, yang selalu dibalas dengan gelengan oleh Reon. Apalagi setelah dia mengetahui dari beberapa sumber, Via dan Gadhra menjadi sangat dekat.

T R A P P E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang