One Direction - Infinity
Terdengar suara ketukan pintu dari arah luar kelas 8-A. Bu Tini yang sedang mengajar mempersilahkan seseorang yang mengetuk pintu tersebut untuk masuk. Seorang anak masuk ke dalam kelas dan menghampiri Bu Tini.
"Ada apa Gadhra?" tanya Bu Tini.
"Ini Bu, saya mau izin Via untuk pulang sama saya," jawab anak itu membuat Via yang sedang mencatat materi yang diberikan oleh Bu Tini keheranan.
Kenapa nih orang tau-tau izin balik? Pikirnya.
"Emangnya ada apa? Kok kalian izin?" tanya Bu Tini.
"Hehehe iya soalnya Ibu saya mau melahirkan Bu!" kata Gadhra.
Barusan saja Gadhra di sms oleh Ayahnya yang mengatakan bahwa Ibunya sedang berada di rumah sakit dan sepertinya akan segera melahirkan.
Gadhra disuruh untuk izin kepada gurunya agar segera menuju rumah sakit. Namun, Gadhra merasa Via juga harus ikut ke rumah sakit bersamanya.
Alasan itulah yang membuat Gadhra berada di kelas Via sekarang untuk meminta izin kepada Bu Tini.
"Hah? Serius lo?!" Terdengar suara Via yang juga antusias dari meja tempat ia duduk. Seisi kelas kini sedang menaruh perhatiannya kepada mereka berdua.
"Wah selamat ya Gadhra! Semoga lancar prosesnya," Bu Tini mengusap kepala Gadhra yang sedang kegirangan. "Tapi Ibu kamu yang melahirkan kok Via juga ikut izin?" tanya Bu Tini kepada Gadhra.
Gadhra diam sebentar memikirkan jawaban yang tepat agar Via diperbolehkan untuk izin.
"Iya, Ibu saya kan Ibunya Via juga Bu," katanya. "Toh kan ntar Via jadi menantu Ibu saya."
Bersamaan dengan perkataan Gadhra, Via yang sedang mengambil pensilnya yang jatuh langsung berdiri dan memasang muka 'maksud-lo-apa' kepada Gadhra.
Seisi kelas yang mendengar perkataan itu langsung tertawa dan mencaci Gadrha.
"Sa ae lo rendang!"
"Ye ngarep lo!"
"Lah anjir!"
"Menantu pala lo peyang!"
"Ye iri aja lo pada!" balas Gadhra kepada teman-teman sekelas Via. Gadhra membetulkan posisi tas yang ia gunakan, kemudian kembali bertanya kepada Bu Tini. "Jadi gimana Bu? Via boleh izin kan?" tanyanya.
Bu Tini tersenyum kepada anak yang sedang berdiri di depannya. "Ga bisa Gadhra, kecuali kalo orangtuanya Via yang izin."
"Yah Ibu mah," Gadhra terlihat kecewa dengan jawaban Bu Tini yang membuat guru itu tertawa melihat ulah Gadhra.
"Nanti kan pulang sekolah Via bisa langsung nyusul," kata Bu Tini.
Gadhra kemudian meliat Via yang menganggukkan kepalanya kepada Gadhra, menunjukkan bahwa ia akan segera menyusul ke rumah sakit seusai sekolah nanti.
"Ya udah deh, makasih ya Bu!" Melihat Gadhra berjalan keluar pintu, Via tersenyum. Gadis itu tidak sabar ingin segera menyusul ke rumah sakit.
****
Via berjalan menuju parkiran dimana ia memarkirkan mobilnya. Sesaat setelah Gadhra beranjak dari restoran itu, ia pamit kepada Tahira dan Enda. Tidak lupa Enda meminta maaf kepada Via atas kata-katanya tadi. Enda tidak bermaksud apa-apa, dia hanya kecewa hubungan pertemanan mereka menjadi seperti ini.
Via menyalakan alarm mobilnya untuk membuka kunci pintunya. Gadis itu berjalan mendekati pintu mobil sambil melihat ponselnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
T R A P P E D
Teen Fiction[COMPLETED] One fraction of a moment you can fall in love, a love that takes a lifetime to get over | #26 in Teen Fiction, November 17th 2016. (p.s. cerita ini mengandung alur cerita maju mundur untuk pendalaman pengenalan terhadap karakter)