We Still Young.

2.4K 157 1
                                    

"Eomma! Eonni tak mau turun ke bawah! Aku lelah memanggilnya berulang kali!"
Adikku Kim Nara berbicara panjang lebar di depan kamarku. Dia menceramahiku. Tapi tak ada gunanya bagiku. Aku pun semakin menutup kedua telingaku.

Akh! Ini terlalu ribut.

Seketika itu juga, tubuhku gemetar.
Ya,aku sangat takut terhadap keramaian. Lebih detailnya,ribut. Ada hal tertentu mengapa aku sangat takut terhadap hal itu.

Bahkan saat ini , aku tidak pergi kesekolah. Umurku masih 15 tahun. Aku lebih memilih homeschooling. Menurut orang tua ku, aku seharusnya pergi kesekolah sekarang, tapi mereka pun gagal membuat ku untuk kembali seperti dulu. Mereka terlalu kasihan padaku.

Jujur,sebenarnya aku tak ingin hidup seperti ini, bagaikan vampire yang tak bisa terpapar cahaya mentari.

♡♡♡♡

Jaemin POV

"Appa, ada yang harus kubantu?"
"Ah, kau bisa pergi keatas dan pilih baju kemeja terbaikmu, karena kita akan pergi ke suatu tempat penting,"
Appa tersenyum padaku, dan aku pun mengangguk pelan sambil berjalan masuk ke rumah.

Di dapur, Eomma sedang membantu pelayan rumah memasak. Aku pun menghampirinya.
"Eomma, Appa selalu tidak pernah mengizinkan aku untuk membantunya, bukankah dia tidak mau pekerjaannya menjadi lebih ringan? Aku ingin berbakti kepada Appa,"
Sudah berkali kali aku mencurahkan kekesalanku kepada Eomma. Tapi Eomma hanya tersenyum sambil mengacak acak rambutku.
"Mungkin Appa mu tak mau tubuhmu itu terluka ataupun lecet,kau kan seorang artis sekarang, tak bisa terluka sedikitpun, hahahaha"
Ini sungguh mengesalkan. Walaupun aku sudah seperti ini sekarang, bukankah aku seharusnya membantu orang tuaku? Aku juga masih manusia, mau lecet atau terluka pun itu masalah biasa.

Aku memilih pergi ke kamar dan segera nenyiapkan kemeja sesuai dengan perintah Appa.

♡♡♡♡

Daera POV

Ckelekk.

Pintu kamarku dibuka oleh Eomma. Walaupun aku telah menguncinya,tapi percuma saja, Eomma pasti punya kunci cadangannya.

Eomma menghampiriku yang sedari tadi duduk terdiam didekat jendela.
Ia membelai rambutku. Aku pun menatapnya sekilas,lalu melanjutkan sesi pemandanganku.

"Daera ah, lebih baik kau memakan sarapanmu itu, ini sudah hampir masuk waktu siang,kalau tidak,perutmu akan sakit,"
Eomma berbicara lembut kepadaku.
Tapi, aku hanya terdiam dan tersenyum kecil sambil menatapnya.
"Nanti ada tamu Daera,kalau kau tidak ingin sarapan,makan lah roti ini, setidaknya perutmu terisi. Setelah itu,bergegas ganti pakaianmu dengan gaun santai yang bagus,"
Eomma meletakkan sebungkus roti diatas meja kecil didekat meja rias dan pergi keluar kamar.

Aku melihat sebentar ke arah roti itu. Setelah berpikir panjang, akhirnya roti itu kumakan dengan lahap.

Terkadang aku kasihan kepada Eomma yang selalu membujukku untuk keluar kamar. Tapi ia juga mengerti alasanku untuk tetap disini. Dengan langkah pelan,aku berjalan ke arah kamar ganti,dan mengganti pakaian tidurku dengan gaun yang cukup bagus. Aku pun menyisir rambut dan berdandan tipis. Setelah kulakukan itu semua,aku kembali duduk di pinggir jendela dan membaca novel.

♡♡♡♡
Author POV

Tingtong.

Bel pintu rumah berbunyi. Seorang pelayan membukakan pintu dan mempersilahkan masuk keluarga Na.

Mereka pun duduk di ruang tamu sembari menunggu tuan rumah datang.

"Appa,ini rumah siapa? Aku baru tau area sini. Apakah ini..."
Namja itu bertanya secara panjang kepada Appa nya hingga membuat Eomma nya risih.
" Na Jaemin, perhatikan tata sopan santun mu dirumah orang! "
Namja itu pun mengatup mulutnya dan menundukkan kepalanya.

Just L.O.V.E. [ Na Jaemin ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang