Always beside you.

422 36 0
                                    

Ini lanjutan chapter Always Here, kepotong waktu publikasi😿

" Kim Daera! Sebenarnya apa yang terjadi? Jawablah!"

"Daera ah, apa kau mendengar kami? Kau tahu bukan apa yang terjadi?"

"Daera ah, kau yang membuat dia menjadi seperti ini? Daera ah! Jawab!"

Nada suara Renjun meninggi yang sontak membuat Daera semakin menundukkan kepalanya dan menangis. Yeoja tersebut hanya mampu menggeleng pelan.

"Noona, tolong jawab kami, kami juga khawatir dengan Jaemin hyung,"

Suara Chenle yang terdengar memohon mampu membuat kepala Daera sedikit terangkat. Dia mengusap airmatanya lalu membuka mulutnya.

"Aku.. aku.. aku tidak tahu bagaimama cara menjelaskannya. Aku.. tadi.. sudah berusaha membangunkannya.. tapi.. aku.. aku tidak tahu.. aku.."

"Sudahlah Daera. Kami bisa mengerti kalau kau pun tertekan dengan kejadian ini. Kau tidak salah Kim Daera, "

Mark memegang pundak Daera dan berusaha menenangkannya. Namun, situasi di kamar itu semakin menjadi jadi.

"Mwo? Kau bilang dia tidak bersalah?! Jelas jelas dia yang membuat Jaemin seperti ini! Bagaimana bisa disaat seperti ini kau masih membelanya? Yak! Daera! Kenapa kau tidak mengaku saja kalau kau yang membuatnya seperti ini?"

"Aish.. hyungnim, pelankan nada suaramu, ini rumah sakit,"

Nada suara Haechan semakin meninggi dan malah membuat Daera semakin terpuruk. Jisung berusaha menenangkannya.

Daera bangkit dari duduknya lalu pergi keluar kamar sambil berlari. Suasana menjadi sedikit tenang. Mark pun ikut menyusul Daera keluar kamar.

"Kalian jaga Jaemin, aku akan menyusulnya,"

Beberapa member mengangguk saat Mark keluar kamar.

♡♡♡♡

"Aihh.. dimana anak itu tadi?"

Mark menggaruk kepalanya berulang kali karena ia tidak dapat menemukan Daera. Sekarang, dia sudah berada di taman rumah sakit.
Banyak orang yang sudah ia tanyai tapi mereka juga tidak tahu atapun melihat Daera.

Mark pun duduk di sebuah bangku sambil menghela napas pelan karena kelelahan. Dia mengibas ngibaskan kerah mantelnya.

"Oppa... "

Mark menghentikan segala aktivitasnya ketika ia melihat seorang yeoja tengah melangkah pelan kearahnya yang dipenuhi isak tangis. Mark langsung terbangun dari bangku nya.

"Daera ah, tto.. tto gwenchana?"

"Oppa, ini semua salahku.. ini semua salahku,"

Mark terpaku melihat yeoja yang ada di depannya terus menangis. Dia tidak tahu harus melakukan apa.

"Daera ah.."

Daera secara tak sadar memeluk Mark. Kepalanya terbenam dipundak sang namja. Isak tangis nya semakin menjadi jadi.
Mark yang sangat terkejut masih tidak merespon Daera yang memeluknya itu.

"Da.. Daera ah, kau.."

"Oppa.. mianhae.. mianhae ini semua salahku. Aku ketakutan, sangat ketakutan, aku tidak tahu harus berbicara apa.. "

"Aniyo, gwenchanayo, aku tahu itu,"

Mark melingkarkan kedua tangannya dibelakang badan Daera. Dia mengelus pelan kepala Daera.
Mungkin untuk pertama kalinya, dia ingin menangis karena suatu hal seperti ini.

Just L.O.V.E. [ Na Jaemin ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang