BAGIAN 10

1.2K 18 0
                                    

GALANG.

Aku berniat mengambilkan Yuni minuman hangat karena kulihat sejak pesta resepsi yang di gelar oleh sahabatku Ali,membuatnya sedikit kelelahan.Wajahnya pucat dan aku tak tega melihat wajah cantiknya.

Aku berjalan mencari waiter atau waitress yang bisa aku suruh membuatkan minuman hangat namun sial nya aku tak melihatnya sama sekali.Bahkan sebagian orang sudah pulang,aku melihat Ferdian sedang mengobrol dengan mamanya Ali.Akupun ingin bertanya pada Ferdian namun tanganku tiba tiba ada yang menariknya.

Perempuan ini memakai dress mini berwarna hitam.Rambutnya di curly indah,sepatu hak tinggi nya sangat lancip...nafasnya tercium bau bau orang mabuk.

"Lho lho...lo siapa?narik narik tangan gue lagi.Lepasin."

Perempuan itu hanya diam dan terus berjalan.Entahlah,dia membawaku kemana.Aku seakan terbius akan kecantikannya.Aku akui dia sangat cantik seperti artis korea.

Sampai di tempat remang remang,hanya lampu kecil yang menyinari.Aku di lorong bersama perempuan ini.Dia mengalungkan tangannya di leherku.Nafasnya bisa aku rasakan.Hangat dengan bau yang menyeruak di indra penciumanku.

Dia mendekatkan bibirnya yang merah darah ke bibirku.

"Stop,what are you doing girl?" Teriakku.

"Please!help me." Rintihnya mengelus pipiku.

Aku melepas tangannya dan ingin pergi namun lagi dan lagi,perempuan itu menahan ku.

"Sorry,gue nggak kenal ya sama lo.Dan jangan ganggu gue." Tegasku.

"Tolong..." pintanya memelas.

Dia memelukku erat.Jantungku tiba tiba dengan cepatnya berdetak.Ada apa ini?

Dia meraba raba punggungku membuat aku merinding seketika.Walaupun aku brengsek namun aku belum pernah sekalipun tidur dengan seorang perenpuan.Aku masih memikirkan hal itu.Tak ingin memberikan ke sembarang perempuan.

Pelukannya terlepas,dia tanpa pamit mencium bibirku.Bahkan melumatnya hingga desahan lolos dari mulutnya.Entah apa,aku ikut merangsang mendengar dia mendesah.

"Achh..."

Aku membalas ciumannya,terlanjur sudah jika ingin menolaknya.Aku sudah terbuai akan bibirnya.Bibirnya tipis dan lembut.
Aku dan dia sama sama memejamkan mata.

Tangannya yang mulus menuntun tanganku mengelus payudaranya yang kecil namun padat dan kenyal.Pas di tanganku.

"Achh..."

Lagi lagi dia mendesah tak karuan.Aku melepas ciuman itu karena udara makin menipis.Aku menghirup udara sebanyak banyaknya untuk mengisi paru paruku.

Kulihat perempuan itu matanya merah dan terlihat kecewa karena aku melepas ciumannya.

"Gue harus pergi." Ucapku dan meninggalkan perempuan itu yang terdiam.

###

Aku mengusap wajahku dengan kasar,sudah ke tiga kalinya aku menjelaskan tentang kejadian itu namun Yuni seakan tak percaya padaku.

Aggrhhh...

Kepalaku berdenyut karna memikirkan ini.Aku juga tidak percaya akan sikapku ini.Aku bukanlah kekasih Yuni,aku juga tak memiliki hubungan dengannya namun aku sayang dan cemburu saat melihat Yuni dengan Ferdian.

Apa ini rasa cinta?

"Gue mau pulang." Rintihnya.

Aku memegang tangannya.Aku masih ingin bersamanya sekarang.
Saat ini,aku dan Yuni berada di rumahku yang besar.Mama dan Papa masih kerja jadi aku tinggalah sendiri.Adikku juga belum pulang dari sekolah.

Cintaku hanya untukmu seorang Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang