BAGIAN 13

971 15 2
                                    

Kevin dan Icha setelah mendapat kabar dari Ali segera meluncur kerumah Galang.
Yuni menangis sambil menunggu kedatangan Kevin dan Icha.

"Tenang Yun.Kamu jangan nangis gitu dong.Kita cari Prilly sama sama.Ya."

Galang mengelus punggung Yuni.Berusaha menenangkan hati sahabatnya.

Sahabat?Galang tak tahu Yuni sahabat atau teman tapi dekat.

"Aku nggak bisa tenang.Aku takut Illy kenapa napa." Ucap Yuni dengan suara bergetar.

Galang tak banyak bicara.Ia sadar betul jika Yuni khawatir terhadap Prilly karena Prilly sahabat bahkan di anggap saudara oleh Yuni.

Tak lama,mobil Kevin datang.Galang segera mengajak Yuni masuk kedalam mobil Kevin.

"Cha...aku takut Cha." Bisik Yuni.

"Aku juga takut Yun.Tapi kita cari sama sama ya." Ucap Icha berusaha memberi ketenangan pada Yuni.

Sebenarnya Icha juga takut tapi dia berusaha untuk tenang.

Mereka pun mencari Prilly kerumah teman teman sekolah,ke sekolahan,ke jalan bahkan mereka mencari Prilly kerumah sakit.
Siapa tahu Prilly sedang sakit atau apalah.Entahlah.

"Prilly kemana ya?kemana penculik itu membawa Prilly??" Teriak Yuni.

Galang memeluk Yuni.

"Sabar.Kita harus berdoa agar Prilly cepat ketemu." Ucap Kevin.

Icha teringat jika ia pernah mensave nomor Halik.Diam diam ia pun memberi tahu Halik tentang Prilly lewat pesan singkat.Tak butuh waktu lama,Halik menjawab pesan Icha.Halik pun siap membantu mencari Prilly.

"Kita cari kemana lagi?" Tanya Galang.

"Coba kita kerumah oma dulu.Kita tanya Ali juga,sudah sampai mana pencarian nya?" Jawab Icha.

Kevin mengangguk dan segera meluncur kerumah oma nya Prilly.

###

Julio yang menyadari Prilly tak sadarkan diri tak juga panik.Ia memanfaatkan moment ini untuk mengambil kamera canon nya dan memotret  tubuh Prilly.
Ia menyobek baju Prilly hingga menampilkan dalaman yang di pakai Prilly.

"Enak kali ya kalau gue bisa making love sama PRAWAN.Pasti itu nya sempit." ucap Julio membayangkan Prilly berada di bawahnya.

Julio bangkit dan menciumi wajah Prilly.Bibir nya turun ke leher Prilly.Ia ingin memberi kissmark disana tapi niat nya di urungkan.

Mata Prilly mengerjap beberapa kali.

"Udah sadar?" Tanya Julio santai sambil meneguk minuman beralkohol.

Prilly ingin memegang kepalanya yang terasa sangat pusing namun tak bisa karena kedua tangannya masih terikat.

"Tolong lepasin gue." lirih Prilly.Suaranya terlalu kecil namun masih bisa di dengar.

Kepalanya serasa pecah.Belum juga tenaga nya habis melawan Julio.Kedua tangannya kebas bahkan perih karna efek tali.
Sampai kapan ini berakhir,Tuhan?

Julio tersenyum sinis.

"Sebenarnya aku nggak mau bikin kamu terluka baby...ckckckk.Kasian kamu."

Julio mengelus pipi Prilly yang chubby.

"Layani aku.Dan aku akan lepasin kamu." Lanjut Julio sangat lembut.

Prilly menggeleng. "Gue nggak mau." Badannya menggeliat karena tulangnya serasa remuk.

"Kalau lo nggak mau,terpaksa gue akan perkosa lo." Bentak Julio.

"Jangan.Tolong lepasin gue." Mohon Prilly hampir meneteskan airmata.

"Ckckck.Jangan gunakan airmata itu baby."

"Kenapa lo jahat sama gue Lio.Kenapa?"

"Harus berapa kali gue jawab?" Bentak Julio lagi.

Julio mengerang frustasi.Kepalanya Ia jambak sendiri.Ia kemudian masuk kedalam kamar mandi.Tak menghiraukan panggilan atau rintihan Prilly.

###

PRILLY

Badanku sakit.Aku lemas dan tak bertenaga.Tenggorokanku kering.Aku sangat haus sekarang.

"Honey...tolong aku." Rintih Prilly menangis.

Ya Allah.Kenapa Julio bisa jahat sama aku?apa salahku?apa?

Krek

"Baby...aku akan pergi dulu sebentar.Aku akan kembali dengan membawa makanan untukmu.Aku tahu kamu pasti lapar kan?"

Laki laki itu mengatakan dengan handuk menggantung di lehernya.

"Aku tidak akan melepaskanmu.Dan ingat,jangan coba coba untuk kabur atau aku akan membunuh suami tercintamu itu."

Aku hanya diam dan menundukkan kepalaku.Pusing ini bahkan lebih sering muncul sekarang.

"Kau ingat kan baby?kau harus makan yang banyak agar kau bisa melayani aku.Ok baby.Aku pergi dulu."

Julio melempar handuk itu lalu menghampiriku.Ia ingin mencium ku namun aku menggeleng kan kepalaku.

"Diamlah."

Tangan itu menahan kepalaku.Bibirnya kini menempel di bibirku.Aku berusaha menutup rapat mulutku.Aku tak sudi.

"Bukalah mulutmu."

"Enggak akan." Bentakku.

"Kau tak mau membukanya.Baiklah."

Tangan kotornya itu mengarah ke rok renda yang aku pakai.

"Stop.Jangan lakukan apapun Julio?"

"Buka mulutmu."

Aku tetap diam.Dan menutup rapat.

Tangannya merambat ke area kewanitaanku.Aku benci dan aku benci sepenuhnya dengan Julio.

####

Voment dong...

Sheftstories. 23 april 17 // 12;50 pm

Cintaku hanya untukmu seorang Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang