Chapter 1 - Kondisi Terbalik (Part 3)

42 3 10
                                    


Sepuluh menit kemudian......

Seorang lelaki dengan tinggi berkisar 165 cm berdiri di depan kelas. Ia memiliki warna kulit sawo matang dengan gaya rambut mohawk. Ia juga mengenakan sweeter abu–abu tak berlengan yang membalut seragam putihnya. Bagaimanapun, baik sweeter dan kacamata dengan gagang berwarna magenta yang ia kenakan membuat sebuah image yang bercampur aduk antara brandalan dan anak rajin—mungkin style-nya sedikit terinspirasi dari Skrillex.

"Eghm! Perkenalkan, gue ketua kelas kalian... Gue keturunan vampire, nama gue Keanu Reeves."

"BOHONG LU!"

"NGGAK USAH SOK KEREN DEH!"

Semuanya melemparkan protes dengan kecepatan suara.

"—BERISIK! Iya! Iya! Gue ngalah!" Merasa dirinya di bully, sang Keanu Reeves (cuih!) akhirnya menyerah. "Gue Antonio. Nama lengkapnya, Ahmad Antonio Syahputra. Panggil saja Toni."

"—Ogah ah! Cocokan Ahmad!"

"Jangan! Di rumah dia biasa dipangil Otong!"

"Otong?"

"Yoi!"

"""Ooohh.... Hai Otoooong~!"""

Ya, beginilah yang terjadi jika kau meletakan tiga puluh tujuh laki–laki yang sedikit kurang waras ke dalam satu ruangan. Semuanya akan kacau. Tak perduli sekeras apapun kau menertibkannya—usahamu bakalan sia-sia. Percayalah padaku.

"Ahahaha! Kelas ini benar-benar rusuh ya, Tong!" Bu Kartika tampak terhibur dengan tingkah orang-orang yang kurang waras di kelas ini. Dia bahkan memanggil Ahmad dengan sebutan Otong. Guru yang cukup unik. "Jadi wali kelas kalian sepertinya bakal menarik!" Lanjutnya.

"Hohoho! Iya dong, Bu! Kita kan orang-orang keren! Iya 'kan kawan?!" Balas Otong dengan bangga.

"""Yo'i! Ma'men!"""

Tiga puluh orang lebih menjawab sama, secara serentak. Kharisma yang sangat luar biasa dari seorang ketua kelas. Lagi pula, kurasa ketua kelasku tidak terlalu memikirkan nama panggilan yang kami berikan padanya. Aku salut dengan caranya beradaptasi di kelas ini.

"Ya sudah! Karena ini pertemuan pertama dan ibu juga lagi males ngajar, pelajaran bahasa kali ini kita pake buat perkenalan sajalah. Tong, kamu pimpin acara perkenalannya, ya? Ibu mau ke ruang guru sebentar." Ujar Bu Kartika.

"Oke, Bu!" Balas Otong sambil mengacuhkan jempolnya ke arah Bu Kartika. Setelah Bu Kartika keluar kelas, Otong mulai membuka pembicaraan baru. "Eghm! Sebelum mulai acara perkenalan, ada yang mau gue tanyain ke anak-anak sekelas. Tolong jawab jujur, ya?"

"Memangnya mau nanya apaan, Tong." Tanya salah seorang siswa yang namanya masih belum kuketahui.

"Anu... Di kelas ini, ada yang sudah punya pacar? Udah nggak apa-apa, kok. Jujur Aja." Otong langsung menembakkan pertanyaan yang sensitif kepada kami.

"""..........."""

Diam. Tidak ada satupun yang mengacungkan tangannya.

"Berarti, kalian semua masih jomblo 'kan?" Otong kembali bertanya.

"""..........."""

Semuanya menganggukkan kepala perlahan, termasuk aku.

"Bagus!" Otong tiba-tiba saja terlihat sangat bersemangat dengan senyum sumringah tergambar di wajahnya. "Kalau begitu, untuk cewek di sini.... Satu orang jatah ketua kelas. Sisanya hadiah battle royal*, oke?"

DeKoRa (Daerah Konflik Asmara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang