MBB-10

10.2K 829 18
                                    

Prilly melangkahkan kakinya keluar dari ruang perpustakaan dengan setumpuk buku pelajaran yang di genggamnya. Disampingnya, ada Aurel yang sedang asyik dengan handphonenya. Mereka berjalan beriringan menuju kelas. Sampai sebuah suara yang berasal dari speaker sekolah yang di tempel di setiap sisi dinding menghentikan langkah keduanya. Bukan tanpa alasan mereka berhenti. Karena biasanya mereka memang sama sekali tidak perduli dengan suara apa yang di kumandangkan ke seluruh penjuru sekolah untuk para warga sekolah. Tapi, kali ini, nama salah satu di antara mereka berdua di sebut. Itu membuat keduanya penasaran.

"Diberitahukan, panggilan untuk Prilly Claudia, siswi kelas XII-MIA1 untuk segera ke lapangan. Sekali lagi, panggilan untuk Prilly Claudia, siswi kelas XII-MIA1 untuk segera ke lapangan."

Ah, apa lagi ini?! Prilly mendengus sebal saat namanya di sebut di dalam speaker. Sedangkan Aurel, sedari tadi sudah ribet sendiri menarik-narik lengan Prilly untuk segera ke lapangan. Aurel benar-benar penasaran dengan apa yang terjadi, karena tak biasanya Prilly di panggil untuk masalah apapun. Disekolah, Prilly itu tipe murid yang cuek. Bicara hanya ketika ia di tanya dan mengerjakan tugas tepat waktu. Hingga ia tak pernah ada catatan membuat masalah apapun di sekolah.

Dengan lengan yang ditarik-tarik oleh Aurel, Prilly memutar langkahnya. Yang tadinya melangkah hendak ke kelas, sekarang berputar arah menjadi ke lapangan.

Saat sampai dilapangan, Aurel tiba-tiba menghilang bagaikan debu yang hilang tertiup angin. Prilly terkekeh kecil, karena ia pikir ini adalah rencana Aurel untuk mengerjainya. Karena biasanya memang begitu. Pernah, Aurel memberitahukan jika dirinya di panggil oleh Bu Siti, guru PKN, untuk segera ke ruang guru. Nyatanya, pas ia pergi ke ruang guru, tidak ada Bu Siti di sana. Saat sampai dikelas, Prilly langsung di sambut oleh tawa membahana milik Aurel.

"Aurel, ini ga lucu! Sumpah!" jerit Prilly berharap Aurel mendengarnya dan mengurungkan niatnya untuk mengerjainya.

"Keluar, Rel! Atau engga gue bakal marah banget sama lo!" kata Prilly sekali lagi.

Namun, nihil. Tak ada yang merespon sedikitpun ucapannya. Hanya terdengar suara angin yang berhembus.

Prilly menghela napasnya. Ia baru sadar jika ia sendirian, sekarang. Teman-teman lainnya juga tidak ada. Seolah mengikuti jejak Aurel yang menghilang tanpa jejak. Walaupun jam pelajaran masih berlangsung, biasanya tidak pernah se-sepi ini. Bahkan, Prilly sempat berpikir jika sekolah dibubarkan mendadak. Tapi, sedari tadi ga ada pemberitahuan tentang hal itu, 'kan?

Saat Prilly hendak melangkah meninggalkan lapangan, seseorang datang dengan setangkai bunga mawar putih ditangannya membuat langkah Prilly terhenti. Prilly semakin heran saat orang itu memberikan bunga yang ia bawa, untuknya. Prilly tahu orang itu. Farel, ketua kelas XII-MIA2. Prilly cukup kenal dengan Farel walaupun tidak dekat. Baru saja Prilly mau menanyakan tentang apa yang terjadi saat ini, tapi Farel sudah kembali menghilang. Prilly sempat berpikir, apakah Farel punya ilmu sulap? Prilly langsung menggeleng cepat, tidak mungkin. Masa iya Farel punya ilmu sulap?!

Detik selanjutnya, Vira datang. Vira adalah ketua kelas XII-MIA3. Sama seperti Farel, Vira memberikan setangkai bunga mawar putih lalu pergi. Dan begitu seterusnya. Setiap ketua kelas dari kelas X sampai XII, dari bidang keahlian MIA dan IIS, datang dan memberikan setangkai bunga mawar putih lalu pergi menghilang. Sekarang, 30 tangkai bunga mawar putih sudah berada di tangannya. Prilly cukup kesulitan memegang semua bunga itu. Ini sangat banyak! Siapa orang yang kerajinan memberikan semua bunga ini untukku? Begitulah pikiran Prilly saat ini.

Mata Prilly menjelajahi seluruh sudut lapangan yang cukup luas ini. Lapangan ini di kelilingi pepohonan yang memang di khususkan untuk setiap sekolah. Di kedua sisi yang bersebrangan, terdapat 2 buah gawang sepak bola dan 2 buah ring basket. Ga ada siapa-siapa. Terus, siapa yang ngelakuin ini?

My [Bad] BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang