23

261 14 0
                                    


"tumben lo rut diem aja" alfredo menyetir mobilnya sambil melirik ke arah deandra yang sedari tadi hanya diam.

"hah?-tumben lo jemput gue biasanya sama si v-".

"i love you deandra" alfredo mengedipkan matanya sebelah ,deandra memasang wajah jijiknya "geliin banget lo najis" .

"lo maunya gue romantis atau kaya gini" alfredo menoyor kepala deandra .

"au ah gelap"

***

setelah sampai sekolah mereka berdua turun dan deandra menunggu di depan pintu gerbang karna alfredo memarkir mobilnya .

dari kejauhan deandra melihat vhista berjalan ke arah alfredo dan langsung bergelayut di lengan pria itu .

"apaan kali si jablay geliin banget tau ga" gumam deandra kesal ia pun memutuskan untuk menyusul alfredo .

"ehm"

alfredo langsung menepis tangan vhista yang bergelayutan "ayo rut" pria itu menggandeng tangan deandra ,vhista hanya mendengus melihat nya.

setelah mereka berdua sampai di koridor deandra menarik tangannya "woow enak ya megang tangan cewe cantik" ucap deandra sambil melirik tangannya yang masih digenggam alfredo.

alfredo menatap deandra tajam "idihhh cewe tepos kaya lo kecil lagi ,tangannya aja sekepel sama gue"

deandra mendengus dan langsung menuju kelasnya ,alfredo hanya tertawa melihat tingkah deandra.

gadis itu langsung duduk di bangkunya
"kenapa si muka lo di tekuk aja kaya nying nying kejepit hm" irna yang melihat deandra datang dengan muka cemberut.

"si babi bikin gue emosi aaja"

"lo berantem mulu sih kapan akur coba" clarissa menggeleng gelengkan kepalanya pusing melihat hubungan sahabatnya dengan alfredo yang kadang akur dan kadang yagitu.

tiba tiba alfredo datang "oyy"

deandra menatap alfredo sinis dan langsung mengalihkan pandangannya.

"sok banget ngambek lo rut" lelaki itu malah menoyor kepala gadisnya .

"lo beggo amat cewe nya marah bukannya di baikin malah di toyor" seru clarissa.

alfredo hanya tertawa melihat wajah deandra yang nyinyir "sekali lagi lo ketawa gue tinju"

"hmphh wahahaa" alfredo malah tak bisa membendung tawanya membuat gadis mungil itu emosi tingkat raja.

bugh

seisi kelas pun melihatnya dengan kaget ,pasalnya deandra gadis berbadan mungil baru saja meninju cowok tertampan yang tak lain adalah kekasihnya.

apa mereka semua tak tau jika gadis itu sering membogem alfredo?

alfredo yang terkena tinjunya itu langsung diam dan meringis memegangi pipinya "jahat lo taii".

"pergi sana lo ke naraka ewh"

"nanti lo kangen lg"

"heloow yg ada gue syukuran kali"

"yee gurih lu"

"nyelab"

"garing"

"krenyes"

"kriuk"

"alot"

"p-"

"STOP" irna yang tak tahan mendengar pertengkaran dua insan ini berteriak .

"apaan si lo" ucap deandra dan alfredo berbarengan kepada irna.

"kalo mau berantem di luar sana lo berdua"

"ish jahat lo" usar deandra dan langsung memalingkan mukanya.

***

kelas alfredo kini sedang di ajar oleh pa berto guru bahasa indonesia ,muridnya pun tengah fokus mengerjakan tugas yang diberikan pak berto ,namun lain halnya dengan alfredo ia malah memainkan ponselnya sambil sesekali tertawa.

vhista yang duduk di sebelahnya pun menatap alfredo bingung "do kamu ngapain?"

"menurut lo" jawabnya ketus.

"hem menurut ak-"

"VHISTA ALFREFO KALIAN SEDANG APA" tegur pak berto sambil mengelus jenggotnya

"sedang ngobrol" jawab alfredo santai.

"KALIAN KELUAR!"

alfredo langsung bangun dari kursinya disusul dengan vhista dibelakangnya ,mereka berdua langsung keluar dari kelas.

"kamu sih"

"apaan sih lo"

"kamu lagi ngapain si do" geram vhista mengambil hp alfredo paksa oh lagi chatan sama deandra .

"do"

"hm" alfredo tak menoleh sedikitpun pada vhista dan masih sibuk dengan ponselnya.

"maafin vivi"

"iya"

"do plis vivi masih sayang sama edo" vhista memegang pundak alfredo membuat lelaki itu langsung memasukan ponselnya kedalam kantong.

"udah vi cukup, gue udah maafin lo dan jangan pernah lo bahas tentang dulu lagi"

"tapi vivi masih sayang sama edo" kini mata gadis itu mengembang dan air mata itu siap jatuh dari pelupuk matanya.

"vi gue gamau liat lo nangis, gue udah janji sama almarhum orang tua lo buat jaga lo" ujar alfredo menatap mata vhista tajam.

"tapi do vivi nyesel..." air mata itu pun jatuh.

"bilang sama aku kalo kamu udah ga sayang lagi sama aku" sambungnya lagi sambil menatap mata alfredo pekat.

tanpa ragu alfredo menatap mata vhista "gue gasayang sama lo sayang gue cuma buat deandra ngerti lo!" katanya dengan mantap.

"tapi kenapa kamu masih mau antar jemput aku do hiks hiks" suaranya serak isakanannya pun terdengar

"karna almarhum orang tua lo ,orang tua lo udah nitip lo ke gue untuk jagain lo"

"ta-"

"udahlah vhista jangan bikin gue
benci sama lo" alfredo mengatakannya dengan dingin dan lansung meninggalkan gadis itu yang sedang menangis sesegukan.

sakit?itulah yang dirasakan vhista sekarang ,menyesal?ya ita sangat menyesali perbuatan bodohnya dulu.

"andai waktu bisa gue puter do" lirihnya sambi menangis.

***

vhista sedang duduk di sebuah cafe bersama adji ,sedari tadi belum ada yang membuka suara sedikutpun.

ya vhista meminta adji untuk menemuinya di cafe setelah pulang sekolah, sebenarnya adji sangat muak melihat wajah sok lugu dari vhista tapi gadis itu memaksanya.

"gue mau minta maaf sama lo" vhista membuka suaranya menggigit bibir bawahnya tanda ia sedang gugup.

"hah maaf?setelah apa yang lo laikuin" adji tersenyum sinis ke arah vhista.

"maaf dji gue dulu emang bodoh tapi jujur gue dulu emang cinta sama lo berdua" vhista menunduk kala mengucapkan itu.

"lo maruk vi ,harusnya lo bisa milih antara gue dan alfredo bukan malah dua duanya lo milikin lo egois!" adji sedikit emosi mendengar perkataan vhista yang dulu membuat persahabatannya dengan alfredo hampir hancur.

"justru itu gue mau minta maaf dji dan gue baru sadar kalau gue bener bener cinta sama alfredo hiks hiks" suara vhista berubah menjadi serak pertanda gadis itu menangis.

adji yang benar benar muak pun mengalah "oke gue maafin" ucapnya dan langsung bangun dari tempat duduknya.

"satu hal lo gaakan bisa ngerusak hubungan deandra dan alfredo" sebelum adji pergi ia menatap tajam vhista dan mengucapkan kata itu kemudian adji meninggalkan cafe itu.

lo salah gue pasti bisa.

my everythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang