my everything

akhir

20 menit
25 menit

30 menit kemudian

deandra yang sedari tadi menunggu pun geram karna alfredo tak kunjung datang kemudian ia ke tempat tadi alfredo mengangkat telepon nya dan hasilnya nihil.

"lha kemana itu anak" gumam deandra ia mengelilingi taman dan mencari alfredo.

sesekali gadis itu menelfon alfredo dan mengirimkan lelaki itu pesan tetapi tak kunjung di balas.

hampir 30 menit deandra mencari alfredo namun lagi lagi hasilnya nihil langitpun semakin sore dan tak menampakan lagi matahari.

drtt drtt

hp deandra berbunyi menandakan pesan masuk.

silumanbabi : nyet tunggu di taman gue bakal segera balik

deandra sedikit lega dan ia mutuskan duduk di bangku taman.

hingga malam tiba alfredo tak kunjung datang ,sekitar 3 jam deandra sudah menunggu alfredo namun pria itu tak kunjung datang

drt drt

hp deandra berbunyi lagi tanda pesan masuk dan ternyata itu dari alfredo.

silumanbabi : ke restoran deket taman sekarang gue punya kejutan

"taii kejutan apaan tu anak !awas aja tuh si monyet ketemu gue bunuh liat aja" deandra yang sudah kesal karna sedari mencari alfredo lagi dan mengelilingi taman namun lagi lagi hasilnya sama.

"kampret" kesal deandra dan langsung mengetikan sesuatu di hp nya

deandra : bang jemput gue di taman

baru saja gadis itu ingin memencet kirim tetapi handponenya sudah mati.

"monyet batre gue abis lagi sialan ah" teriak deandra frustasi mau tak mau ia menunggu alfredo untuk mengantarnya pulang.

dan deandra memilih untuk ke restoran dekat taman yang di suruh oleh alfredo, dikarenakan sudah tidak ada orang dan suasana semakin seram.

matanya tertuju pada meja paling pojok seorang pasangan yang sedang berciuman bibir.

sontak deandra mengatupkan rahangnya dan cairan bening itu membasahi pipi mulus deandra

gadis itu langsung berlari kembali taman dan langit malam kini mendung hingga turunlah rintik rintik hujan yang semakin deras ,sama halnya dengan air mata deandra saat ini mengalir dengan derasnya tanpa ada penghalang.

"BANGSAT GUE BENCI LO ALFREDO GUE BENCI LO MONYETTT" teriakan deandra sangat kencang di tengah derasnya hujan.

baru tadi ia tertawa bersama.

baru tadi alfredo membuat jantung deandra berdetak kencang.

baru tadi dan baru beberapa jam yang lalu mereka bersama.

"GUE BENCI" deandra yang sedari tadi teriak dan hujan yang terus membasahi tubuhnya hingga akhirnya penglihatannya memburam dan semuanya gelap

***

seorang gadis mungil tengah berbaring sambi mengerjapkan matanya yang terkena cahaya matahari.

saat gadis itu terbangun wajah pertama yang ia liat adalah dino abangnya.

"akhirnya dek lo bangun juga gue khawatir tau gak" ucap dino dengan wajah khawatir.

"gue di rumah?" tanya gadis itu dengan kepala sedikit pusing.

"iya lo tau ga semalem dion nemuin lo pingsan di taman basah kuyup"

semalem?oh batin deandra dengan senyum mirisnya.

"mami papi?"

"mami sama papi pergi ke luar kota dari kemarin sore ,terus hp lo gue telpon ga aktiv ,terus lo bukannya sama alfredo?"

dia sama jablay "gue lupa"

"dek lo ga amnesia kan?"

"gilak lo bang ya engga lah"

"jadi?alfredo semalam kemana?"

saat pertanyaan itu muncul tak terasa air mata jatuh ke pipi deandra ,membuat dino kebingungan "dek ko kamu nangis sih?kenapa sih dek"

tangisan deandra semakin pecah ia pun menceritakan kejadian semalam kepada dino.

flashback

diandra memasuki restoran di dekat taman dan baru saja ia masuk matanya tertuju kepada seorang pasangan pria dan wanita di meja pojok sedang berciuman

itu alfredo.... sama...vhista

JEGER

seperti tersambar petir ,deandra melihat alfredo sedang berciuman dengan vhista ,tak terasa air matanya jatuh ia sudah tidak sanggup melihat adegan itu

jadi ini do kejutannya?ini lo bilang kejutan?kejutan bikin gue sakit hati?

BRENGSEK

deandra memutuskan untuk keluar dari restoran tersebut dan menangis di bawah rumput dan gelapnya taman yang sepi

sampai hujan turun sangat deras dan kepalanya sangat pusing kemudian ia sudah ada di rumah

dino yang mendengarpun mengepalkan tangannya hingga kukunya memutih dan menggertakan rahangnya "bangsat"

"biar gue yang selesain bang" lirih deandra sambip menangis sesegukan

"gak bisa dek di-"

"bang please" mohon deandra ,dino yang tak tega melihat deandra hanya bisa membuang nafas kasar dan mengangguk lemas.