Bab V || Don't Touch Me!

42.8K 606 11
                                    

18+

₪₪₪⓿₪₪₪

Langit kelabu menggantung bagai tak peduli pada orang-orang dibawahnya. Berbeda dengan kedua insan yang sedang asik berbincang diteras rumah salah satunya. Keduanya tertawa bersama tanpa peduli hujan mulai turun. "Kok hujan, sih!" gerutu salah satu dari keduanya yang mulai menyadari keadaan sekitarnya.

Sang gadis yang tadinya begitu asik dengan obrolannya kini memperhatikan sesuatu yang menjadi pusat perhatian lawan bicaranya. "Kamu mau pulang?" tanyanya. Sejujurnya ia masih ingin berdua lebih lama lagi dengan kekasihnya itu.

"Aku ada kelas tambahan hari ini," ucap lelaki itu yang mulai bergegas meninggal rumah sang kekasihnya.

Raut wajah gadis itu mendadak berubah dengan jawaban kekasihnya itu. "Tapikan hujannya deras. Lagian aku sendirian dirumah masa kamu tega ninggalin aku?"

Lelaki yang tadinya sibuk dengan tasnya kini mengalihkan pandangannya kepada Tiara. Ia menangkup kedua pipi gadis itu sembari mengelusnya. "Boleh ya?" tanya lelaki itu meminta izin. Tiara mengerucutkan bibirnya tanda tidak setuju. Tanpa diduga siapapun lelaki itu mencium bibir gadis itu cukup lama tanpa lumatan.

Tiara mengerjapkan kedua matanya. Otaknya masih mencerna apa yang sedang Tio lakukan pada gadis itu. Lelaki itu melepaskan ciumannya lalu menatap wajah gadisnya. "Jangan rewel, sayang," ucapnya sambil tersenyum. Sementara Tiara menahan senyumnya sekuat tenaga yang ia yakini wajahnya kini sudah memerah.

Tiara menahan nafasnya sejenak lalu berusaha senormal mungkin. "Aku ambilin jas hujan dulu ya, aku gak mau kamu sakit," ucapnya lalu berlalu dari hadapan Tio. Gadis itu langsung mencari keberadaan jas hujan milik teman satu kontrakannya.

Karena kurang hati-hati gadis itu menyenggol segelas air yang berada dimeja makan membuat roknya basah hingga membuat dalaman gadis itu sedikit terlihat tanpa ia ketahui.

Pyarr...

Tio yang mendengar pecahan kaca langsung menuju ke sumber suara tanpa sadar ia melihat kekasihnya yang sedang membersihkan pecahan kaca dengan posisi yang membuat lelaki itu dapat melihat celana dalamnya. Sebagai lelaki normal tentu saja ini akan membuat reaksi pada juniornya.

"Kamu gak kenapa-kenapakan?" tanya Tio khawatir lelaki itu berusaha keras menepis pikiran kotornya.

"Aku gapapa kok. Tapi bajuku basah," gadis itu menghela nafas panjang. "aku cari jas hujannya dulu deh kasian kamu nanti telat." Tiara membalikkan badannya dan mulai mencari kembali keberadaan jas hujan milik temannya. Sementara Tio meneguk ludahnya berusaha merendam segala pikiran kotornya. Bagaimana tidak baju Tiara yang cukup tipis itu kini basah memperlihatkan beberapa lekukan tubuhnya.

"Tiara," ucap Tio pelan, suaranya terdengar sangat berat seakan menahan sesuatu. Tepat setelahnya ruangan itu menjadi gelap bersamaan dengan petir yang menyambar cukup keras membuat Tiara menjerit ketakutan. Gadis itu segera menuju tempat Tio yang tidak jauh darinya.

"Aku takut," ucapnya sembari memeluk Tio cukup rapat. Posisi yang sungguh tidak pernah diduga oleh Tio sebelumnya. "jangan pulang ya, temenin aku."

Tio berpikir sejenak sebelum akhirnya membalas pelukkan kekasihnya. "Yaudah tapi kamu ganti baju dulu ya, basah, aku gak mau kamu sakit, okey?"

Tiara diam sejenak lalu menggeleng pelan dalam pelukkan Tio. "Gak mau aku takut ke kamar," ucap gadis itu manja. "kecuali kamu mau temenin aku ganti."

Tio cukup kaget dengan ucapan yang dilontarkan oleh kekasihnya itu. Namun ia terus berusaha berpikir jernih agar tidak melakukan hal macam-macam meskipun kini keadaan seolah mengizinkannya. "Oke ayo ke kamarmu."

Don't Touch Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang